jujur mengukur kekuatan tempur....

Perlu kejujuran mengukur keterlatihan pasukan (penguasaan ilmu investasi) dan kekuatan persediaan amunisi (dana investasi) serta kemampuan daya pantau kita dalam memonitor suatu pertempuran. Sehingga dengan bijak dan 'cool' dapat menentukan di lingkup area mana kita bertempur (jumlah dan nilai saham). Membuka front pertemuran terlalu banyak (borong sekeranjang saham) atau memakai margin atas dasar emosi dan dorongan situasional lainya bukanlah tindakan strategis dan bijaksana.

Belanda bisa bertahan di Indonesia berabad-abad (let your profits run) karena mereka konsen dan hanya membuka front pertempuran yang bersifat strategis dan terbatas. Britania Raya ingin membentuk koloni (menguasai) dunia, akhirnya mereka gagal, karena tidak sanggup memonitor koloni-koloni yang terlalu banyak dan tidak mampu meredam serangan-serangan balasan secara bersamaan dari pasukan mr. bear (pemberontakan) di daerah koloni-koloninya.