resume pembelajaran saham I, 30 jan 2010......

1. Logikan aplikasi 3 masterkey ( ma-candle-volume), jangan membuang enerji secara sia-sia hanya untuk menghafal ratusan pola dan formasi teknikal. 
2. Formasi break candle+bollinger akan berakhir kalo RSI masuk level jenuh dan volume mulai menurun.
3. Tunggu reversal dari formasi down trend ma 60-20-5 ( berurutan dari atas ke bawah), semakin panjang garis ma-nya, akan semakin tinggi daya pantulnya.
4. Tunggu harga melorot dan mantul di support dari formasi up trend ma 5-20-60 (berurutan dari atas ke bawah)
5. Hindari trading di luar 2 formasi ma di atas, kecuali atas dasar info dan  pertimbangan-pertimbangan yang logis !
6. Average Up hanya dilakukan pada formasi ma 60-20-5, tidak mengenal average down karena kita disiplin keluar dari pasar kalau harga sudah di luar indikator pengaman (support).
7. Setiap penutupan pasar selalu kembalikan porto dengan kondisi 50% cash.
8. Hindari saham gorengan,  'nyopet' dan mengejar saham yang sudah naik berhari-hari, kalo masih tetap nekad harus kawal dengan menerapkan  stop loss (membatasi kerugian) dan tralling stop (mengamankan keuntungan) dengan super disiplin.
9. Pilih indikor yang tingkat akurasi tinggi dan metode perhitungan angka-angka yg mudah, bukan indikitor yang kelihatannya canggih dan perhitungan-perhitungan yang rumit, karena dalam trading kita butuh keakuratan dan kecepatan mengambil keputusan bukan kerumitan yang menbuat kita confuce in the market.
10. Jaga sikap tetap COOL, jangan terlalu mendengar 'katanya' orang lain, mulai belajar riset indikator dan tentukan pola trading yang paling tepat menurut diri kita sendiri. Dan batasi jumlah jenis saham untuk memudahkan pemantauan serta mulai belajar kaitan indikator fundamental, intermarket, seasonal, data ekonomi makro, bahkan aspek politik dalam pembentukan harga suatu pasar.