IHSG 2012 ?
INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan masih akan bergerak positif pada 2012. Indonesia mendapatkan rating ...
https://sahampemenang.blogspot.com/2011/12/ihsg-2012.html
INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan masih akan bergerak positif pada 2012. Indonesia mendapatkan rating investment grade dari Fitch Ratings pada akhir tahun 2011 dan faktor fundamental ekonomi positif memberikan sentimen bagus untuk IHSG.
Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo menuturkan, IHSG bergerak positif didukung dari sentimen investment grade dari Fitch Ratings kepada Indonesia pada akhir tahun ini. Dengan peringkat utang Indonesia menjadi 'BBB-' tersebut membuat dana asing akan masuk ke Indonesia termasuk investasi ke bursa saham. Aliran dana asing yang masuk ke bursa saham diharapkan dapat mendorong kenaikan IHSG. IHSG diperkirakan akan mencatatkan level tinggi baru dengan kisaran 4.150-4.600. "IHSG masih akan naik pada 2012 dengan mencapai level tertinggi baru pada 4.150-4.600. Fundamental emiten Indonesia masih bagus dengan PE saham ...>>>
di bursa sekitar 16,5x," kata Satrio saat dihubungi INILAH.COM, Jumat (16/12).
Sementara itu, Kepala Riset PT Henan Putihrai Felix Sindhunata mengatakan, faktor fundamental ekonomi Indonesia akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada tahun depan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sedikit melambat di kisaran 6%-6,3% pada 2012. Inflasi pun menjadi isu penting pada 2012. "Ruang penurunan BI Rate cenderung terbatas pada 2012 karena tekanan inflasi diperkirakan akan semakin meningkat terutama dipicu dari kenaikan harga komoditas seperti minyak akibat instabilitas geopolitik di Timur Tengah dan rencana kenaikan TDL pada April 2012," jelas Felix.
Lebih lanjut ia menuturkan, dengan skenario pertumbuhan tersebut, pihaknya memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 4.230-4.550 pada 2012. Level IHSG ini merefleksikan median PE historis di 16,4x-17,7x.
Meski IHSG diprediksikan masih bergerak positif pada 2012. Krisis utang Eropa masih tetap harus diwaspadai oleh pelaku pasar modal. Hal itu mengingat belum ada penyelesaian jelas untuk krisis utang Eropa. "Krisis Eropa masih harus diwaspadai karena belum ada keputusan akhir dan masih belum jelas untuk penyelesaian krisis utang Eropa," tutur Satrio.
Analis PT Batavia Prosperindo Securities Billy Budiman mengatakan, ekonomi global masih akan belum membaik pada 2012. Hal itu dapat berdampak terhadap pergerakan IHSG pada tahun depan."IHSG akan bergerak di level 4.200-4.500 pada 2012. Kemungkinan akhir Januari-Februari ada pelemahan IHSG, dan biasanya akan bergerak sideaways pada Maret," ujar Billy.
Untuk sektor saham pilihan di tahun depan, Satrio memperkirakan investor masih cenderung memilih sektor saham berkapitalisasi besar seperti consumer, perbankan, dan pertambangan. Saham PT Astra Internasional Tbk (ASII), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)."Pelaku pasar akan fokus pada sektor saham berkapitalisasi besar seperti sektor saham consumer, pertambangan, dan saham yang akan dilirik seperti ASII, ITMG, BBRI, dan BBNI. Bila valuasi saham lapis pertama sudah mentok maka saham lapis kedua dan ketiga akan menjadi pilihan," kata Satrio.
Billy memperkirakan, sektor saham otomotif, perbankan dan consumer masih menjadi pilihan pada 2012. Sementara itu, Felix menuturkan, saham-saham yang dapat menjadi pertimbangan investasi seperti sektor pertambangan antara lain PTBA, ADRO, ITMG, HRUM, BUMI,dan INCO. Pilihan saham sektor perbankan antara lain BBRI, BBCA, BMRI, dan BDMN. Sedangkan saham ASII menjadi saham pilihan di sektor otomotif. Pilihan sektor saham consumer antara lain saham UNVR, GGRM, dan KLBF. untuk sektor perkebunan yang menjadi pilihan yaitu saham AALI dan LSIP pada 2012.
Sebelumnya, IHSG cenderung bergerak fluktukatif sepanjang 2011 tapi kalau dilihat dari penutupan akhir tahun 2010 hingga menjelang akhir tahun 2011 bergerak flat. IHSG ditutup ke level 3.703,51 pada 30 Desember 2010. IHSG sempat tembus ke level 4.003,64 pada awal Juli 2011 karena didukung sentimen laporan keuangan emiten Indonesia yang baik. Tapi sayang IHSG kembali turun tajam ke level 3.369,14 pada 22 September 2011 karena krisis utang Eropa kembali mencuat. Lalu IHSG secara perlahan kembali naik ke level 3.857 pada awal November 2011. [cms]
Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo menuturkan, IHSG bergerak positif didukung dari sentimen investment grade dari Fitch Ratings kepada Indonesia pada akhir tahun ini. Dengan peringkat utang Indonesia menjadi 'BBB-' tersebut membuat dana asing akan masuk ke Indonesia termasuk investasi ke bursa saham. Aliran dana asing yang masuk ke bursa saham diharapkan dapat mendorong kenaikan IHSG. IHSG diperkirakan akan mencatatkan level tinggi baru dengan kisaran 4.150-4.600. "IHSG masih akan naik pada 2012 dengan mencapai level tertinggi baru pada 4.150-4.600. Fundamental emiten Indonesia masih bagus dengan PE saham ...>>>
di bursa sekitar 16,5x," kata Satrio saat dihubungi INILAH.COM, Jumat (16/12).
Sementara itu, Kepala Riset PT Henan Putihrai Felix Sindhunata mengatakan, faktor fundamental ekonomi Indonesia akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada tahun depan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sedikit melambat di kisaran 6%-6,3% pada 2012. Inflasi pun menjadi isu penting pada 2012. "Ruang penurunan BI Rate cenderung terbatas pada 2012 karena tekanan inflasi diperkirakan akan semakin meningkat terutama dipicu dari kenaikan harga komoditas seperti minyak akibat instabilitas geopolitik di Timur Tengah dan rencana kenaikan TDL pada April 2012," jelas Felix.
Lebih lanjut ia menuturkan, dengan skenario pertumbuhan tersebut, pihaknya memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 4.230-4.550 pada 2012. Level IHSG ini merefleksikan median PE historis di 16,4x-17,7x.
Meski IHSG diprediksikan masih bergerak positif pada 2012. Krisis utang Eropa masih tetap harus diwaspadai oleh pelaku pasar modal. Hal itu mengingat belum ada penyelesaian jelas untuk krisis utang Eropa. "Krisis Eropa masih harus diwaspadai karena belum ada keputusan akhir dan masih belum jelas untuk penyelesaian krisis utang Eropa," tutur Satrio.
Analis PT Batavia Prosperindo Securities Billy Budiman mengatakan, ekonomi global masih akan belum membaik pada 2012. Hal itu dapat berdampak terhadap pergerakan IHSG pada tahun depan."IHSG akan bergerak di level 4.200-4.500 pada 2012. Kemungkinan akhir Januari-Februari ada pelemahan IHSG, dan biasanya akan bergerak sideaways pada Maret," ujar Billy.
Untuk sektor saham pilihan di tahun depan, Satrio memperkirakan investor masih cenderung memilih sektor saham berkapitalisasi besar seperti consumer, perbankan, dan pertambangan. Saham PT Astra Internasional Tbk (ASII), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)."Pelaku pasar akan fokus pada sektor saham berkapitalisasi besar seperti sektor saham consumer, pertambangan, dan saham yang akan dilirik seperti ASII, ITMG, BBRI, dan BBNI. Bila valuasi saham lapis pertama sudah mentok maka saham lapis kedua dan ketiga akan menjadi pilihan," kata Satrio.
Billy memperkirakan, sektor saham otomotif, perbankan dan consumer masih menjadi pilihan pada 2012. Sementara itu, Felix menuturkan, saham-saham yang dapat menjadi pertimbangan investasi seperti sektor pertambangan antara lain PTBA, ADRO, ITMG, HRUM, BUMI,dan INCO. Pilihan saham sektor perbankan antara lain BBRI, BBCA, BMRI, dan BDMN. Sedangkan saham ASII menjadi saham pilihan di sektor otomotif. Pilihan sektor saham consumer antara lain saham UNVR, GGRM, dan KLBF. untuk sektor perkebunan yang menjadi pilihan yaitu saham AALI dan LSIP pada 2012.
Sebelumnya, IHSG cenderung bergerak fluktukatif sepanjang 2011 tapi kalau dilihat dari penutupan akhir tahun 2010 hingga menjelang akhir tahun 2011 bergerak flat. IHSG ditutup ke level 3.703,51 pada 30 Desember 2010. IHSG sempat tembus ke level 4.003,64 pada awal Juli 2011 karena didukung sentimen laporan keuangan emiten Indonesia yang baik. Tapi sayang IHSG kembali turun tajam ke level 3.369,14 pada 22 September 2011 karena krisis utang Eropa kembali mencuat. Lalu IHSG secara perlahan kembali naik ke level 3.857 pada awal November 2011. [cms]