SAHAM ADALAH
Saham Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan...
https://sahampemenang.blogspot.com/2011/12/saham-adalah_23.html
Saham
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.
Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk ‘menjual’ kepentingan dalam bisnis – saham (efek ekuitas) – dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).
Riwayat Saham
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki ...>>>
karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.
Karakteristik Saham Preferen
Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
- Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa - Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
Karakteristik Saham Biasa
Saham Biasa Memiliki karakteristik:
- Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
- Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
- Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Kategori
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi :
- Blue chip stocks, saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen
- Income stocks, saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya
- Growth stocks, terdiri dari well-known dan lesser-known
- Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti
- Counter cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum
Aplikasi
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker.
Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot.
Saham pecahan ( tidak bulat 500 lembar ) bisa diperjualbelikan secara over the counter.
Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:
- Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
- Mendapatkan dividen.
Penawaran Saham Perusahaan kepada masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah terdaftar (listing) dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutanRight Issue.
Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange.
Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt(ADR).
Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai 292,12 poin.
Pada bulan September pula, IHSG mencapai nilai terendah yaitu 254 poin. Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value.
Dalam periode 2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai salah satu indeks yang memiliki kinerja terbaik dunia ( peringkat 2 setelah Cina, mencapai level 2.745,826 poin).
Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG mencapai level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level indeks tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Selain itu, IHSG mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi dibandingkan dengan peningkatan indeks di Asia.
Mekanisme perdagangan saham di Indonesia
Pertama yang perlu dilakukan adalah investor harus menjadi nasabah pada perusahaan efek dahulu.
Investor membuka rekening dengan membayarkan deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya.
Jumlah yang disetorkan bervariasi. Pada dasarnya, batasan minimal atau jumlah nominal membeli saham tidak ada tapi di Bursa Efek Indonesia pembelian minimal500 lembar atau 1 lot, misalnya harga saham perusahaan XYZ senilai Rp 100,00 maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot sama dengan Rp 50.000,00 ( 500 lembar dikali Rp 100,00 ).
Transaksi penjualan atau pembelian dapat dilakukan pada Hari bursa.
Mekanisme perdagangan, secara sistematis sebagai berikut:
Tempat perdagangan
Tempat lain untuk membeli saham selain IDX / Indonesia Stock Exchange ( Indonesia ), yaitu Nasdaq / Nasdaq Stock Market ( Amerika Serikat ), NYSE / New York Stock Exchange ( New York ), SEAQ / Stock Exchange Automated Quotations ( London ), Euronext ( merger pasar saham antara negara Paris, Amsterdam, dan Brussels ), TSE / Tokyo Stock Exchange ( Tokyo ), SGX / Singapore Exchange ( Singapura ) dan tempat perdagangan lainnya ( terdapat kurang lebih 69 tempat perdagangan / bursa saham di seluruh dunia ).
Jual kosong
Biasanya, pertama kali yang dilakukan oleh investor adalah membeli saham dan kemudian menjualnya. Dengan jual kosong (short selling), yang terjadi adalah kebalikannya.
Pertama, saham dijual kemudian dibeli kembali. Cara ini memungkinkan investor mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham. Dilakukan dengan cara, investor meminjam suatu saham dari broker dan menjualnya. Selanjutnya, short-seller harus membeli saham yang sama untuk menggantikan saham yang telah dipinjam. Kegiatan ini disebut mengganti posisi kosong (covering short positiion).
Pemegang saham
Pemegang saham (bahasa Inggris: shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan.
Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya.
Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka.
Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal seperti pemilihan dewan direksi, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan, hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan.
Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima apa pun bila suatu perusahaan yang dilikuidasi setelah kebangkrutan (bila perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar kreditornya, maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat memiliki harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan direstrukturisasi.
Bursa efek
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu.
Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah.
Biasanya terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karenabursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi.
Karena pihak pihak yang bertransaksi tidak perlu saling tahu lawan transaksinya, perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor yang seperti halnya dalam setiap pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat penilaian saham).
Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah pasar saham. Tidak ada keharusan untuk menerbitkan saham melalui bursa saham itu sendiri dan saham juga tidak mesti diperdagangkan di bursa tersebut: hal semacam ini dinamakan “off exchange”.
Untuk saham yang sudah terdaftar perdagangannya harus dilapor ke bursa ybs.
Penawaran pertama dari saham kepada investor dinamakan pasar perdana ataupasar primer dan perdagangan selanjutnya disebut pasar kedua (sekunder).
Syarat listing (pencatatan saham)
Perusahaan harus memenuhi syarat sebuah bursa saham agar saham mereka dapat dilist dan diperdagangkan di sana. Ini karena saham ini akan diperjualbelikan tanpa diperiksa keabsahannya, tanpa Due Diligence lagi.
Bursa harus melakukan Due Diligence untuk publik. Contohnya, agar dapat dicatat dalam NYSE (Bursa Saham New York), sebuah perusahaan mesti telah menerbitkan setidaknya 1 juta saham seharga US$100 juta dan mesti telah mendapatkan lebih dari US$10 juta dalam tiga tahun terakhir.
Bursa utama di dunia
20 Bursa Efek Utama Dunia: per 31 Desember 2009
Source: World Federation of Exchanges – Statistics/Monthly
- Amerika Serikat - New York Stock Exchange
- Jepang – Tokyo Stock Exchange
- Amerika Serikat – NASDAQ
- Eropa – Euronext
- Britania Raya – London Stock Exchange
- Republik Rakyat Cina – Shanghai Stock Exchange
- Hong Kong – Hong Kong Stock Exchange
- Kanada – Toronto Stock Exchange
- Spanyol – BME Spanish Exchanges
- Brasil – BM&F Bovespa
- India – Bombay Stock Exchange
- Jerman – Deutsche Börse
- Australia – Australian Securities Exchange
- India – National Stock Exchange of India
- Swiss – SIX Swiss Exchange
- Republik Rakyat Cina – Shenzhen Stock Exchange
- Korea Selatan – Korea Exchange
- Nordic Countries – NASDAQ OMX Nordic Exchange
- Afrika Selatan – JSE Limited
- Taiwan – Taiwan Stock Exchange
- Italia – Borsa Italiana
Bursa efek utama:
- Bursa efek Amerika
- Bursa efek Australia
- Bursa efek Athena
- Bursa efek Belgrade
- Bursa efek Berlin
- Bursa efek Bermuda
- Bursa efek Meksiko
- Bursa efek Kolombia
- Bursa efek Lima
- Bursa efek Bombay
- Bursa efek Bucharest
- Bursa efek Budapest
- Bursa efek Bulgaria – Sofia
- Bursa efek Kairo & Aleksandria
- Bursa efek Casablanca
- Bursa efek Kepulauan Channel
- Bursa efek Chicago
- Bursa efek Ceko – RM-SYSTÉM
- Bursa efek Euronext Amsterdam
- Bursa efek Euronext Brussels
- Bursa efek Euronext Lisbon
- Bursa efek Euronext Paris
- Bursa efek Frankfurt
- Bursa efek Ghana
- Bursa efek Helsinki
- Bursa efek Hong Kong
- Bursa Efek Indonesia
- Bursa efek Istanbul
- JASDAQ
- Bursa efek Johannesburg
- Bursa efek Karachi
- Bursa efek Korea
- Bursa efek Kuwait
- Bursa efek London
- Bursa efek Madrid
- Bursa efek Malaysia
- Bursa efek Milan
- Bursa efek Montreal
- Bursa efek Nagoya
- Bursa efek India
- Bursa efek New York
- Bursa efek New Zealand
- Bursa efek Nigeria
- Bursa efek Osaka
- Bursa efek Filipina
- Bursa efek Rusia
- Bursa efek Santiago
- Bursa efek São Paulo (BOVESPA)
- Bursa efek Shanghai
- Bursa efek Shenzhen
- Bursa efek Singapura
- Bursa efek Stockholm
- Bursa efek Thailand
- Bursa efek Taiwan
- Bursa efek Tehran
- Bursa efek Tel Aviv
- Bursa efek Tokyo
- Bursa efek Toronto
- Bursa efek Warsaw
- Bursa efek Zurich
Bursa Efek Jakarta
Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta, Indonesia.
Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu bursa tempat dimana orang memperjualbelikan efek di Indonesia.
Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya melakukan pengabungan usaha yang secara efektif mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dengan nama baru Bursa Efek Indonesia.
Sejarah
BEJ berawal dengan dibukanya sebuah bursa saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah sempat tutup beberapa kali karena terjadinya perang, BEJ kembali dibuka pada 1977 di bawah pengawasanBapepam.
Pada 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT. Bursa Efek Jakarta. Kemudian pada 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai.
Setelah sempat jatuh ke sekitar 300 poin pada saat-saat krisis, BEJ mencatat rekor tertinggi baru pada awal tahun 2006 setelah mencapai level 1.500 poin berkat adanya sentimen positif dari dilantiknya presiden baru, Susilo Bambang Yudhoyono.
Peningkatan pada tahun 2004 ini sekaligus membuat BEJ menjadi salah satu bursa saham dengan kinerja terbaik di Asia pada tahun tersebut.
Pada tahun 2007 BEJ melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya dan berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia.
Penggabungan ini menjadikan Indonesia hanya memilki satu pasar modal.
Indeks saham
Dalam rangka memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEJ telah menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah Indeks harga saham.
BEJ mempunyai 6 macam Indeks saham:
- IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks.
- Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor.
- Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
- Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar.
- Jakarta Islamic Index, merupakan Indeks perdagangan saham syariah.
- Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas.
Referensi
- Situs Antara
- Detik Finance: BEI Aktif Mulai 1 Desember
- Indonesia Stock Exchange-HISTORY
Bursa Efek Surabaya
Bursa Efek Surabaya (BES), atau dalam Bahasa Inggris disebut Surabaya Stock Exchange (SSX) adalah bursa saham di Surabaya, Indonesia.
Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta melakukan pengabungan usaha yang secara efektif mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dengan nama baru Bursa Efek Indonesia.
Sejarah
BES merupakan bursa efek swasta pertama di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1940 berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor 645/KMK.010/1940, oleh Menteri Keuangan waktu itu JB Sumarlin.
Pendirian BES dimaksudkan untuk mendukung perkembangan ekonomi wilayah Indonesia bagian timur, dengan mengembangkan industri pasar modal di Kota Surabaya di propinsi Jawa Timur.
Pada tanggal 2 Januari 1965, BES merger dengan Indonesian Parallel Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek: BES dan BEJ.
Pada tahun 2007 BES melakukan merger dengan melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta yang selanjutnya berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia.
Penggabungan ini menjadikan Indonesia hanya memilki satu pasar modal.
Produk
Produk BES meliputi saham, obligasi (baik swasta maupun pemerintah), serta reksadana (LQ45 futures, Dow Futures, dan Japan Futures).
Sedangkan layanan BES antara lain:
- FATS (Futures Automated Trading System), yakni sistem perdagangan jarak jauh untuk Pasar Reksadana
- OTC-FIS (Over The Counter – Fixed Income Service), yakni instrumen perdagangan untuk fixed income
- SSX-Net (Surabaya Stock Exchange Net), adalah sistem informasi berbasisInternet BES untuk mendukung transparansi pasar modal.
- IGSYC (Indonesian Government Securities Yield Curve), adalah indikator berbasis analisis statistik untuk memprediksi kejadian ekonomi masa depan.
Referensi
- Situs Antara
- Detik Finance: BEI Aktif Mulai 1 Desember
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) denganBursa Efek Surabaya (BES).
Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif.
Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya.
Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan OMX.
Bursa Efek Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, Jl. Jend. Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Indeks saham
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik.
Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham: dan tanggal tersebut di tetapkan sebagai hari jadi bursa efek indonesia.
- IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks.
- Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor.
- Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
- Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar.
- Jakarta Islamic Index, merupakan Indeks perdagangan saham syariah.
- Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.
- Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas.