DOW JONES 111 YEARS

DOW JONES SEASONAL CHART  111 YEARS Dari rata-rata pergerakan indeks Dow Jones selama 111 tahun, kita melihat bahwa koreksi J...



DOW JONES SEASONAL CHART  111 YEARS



Dari rata-rata pergerakan indeks Dow Jones selama 111 tahun, kita melihat bahwa koreksi JUNI tidak sebesar koreksi MEI. Dan JUNI adalah bulan AKUMULASI untuk menyambut bulan RALLY JULI-AGUSTUS.  Note : Tidak ada PREDIKSI dan PRESEDEN yang ABSOLUT di dunia SAHAM, kita hanya BERHARAP TERBAIK yang terjadi  dan SENANTIASA BERJAGA-JAGA !




Related

Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

terpopulerTerbaruAcak

Terbaru

TELEGRAM SAHAM PEMENANG

free. sahabat pemenang bisa dapatkan rekomendasi, edukasi, dan inspirasi dengan paradigma pemenang. hanya dengan bergabung di telegram t.me/sahampemenangSAHAMPEMENANG FOKUS PADA CHANNEL TELEGRAM&...

CATATAN SAHAM PEMENANG

grusagrusu pasar tiada henti produksi peluang pd sgl dinamikanya, termasuk saat bursa panik. bersikaplah tenang berhadapan dgn gejolak pasar. grusa grusu hy menambah gaduh mendahului kita mengambil p...

CATATAN SAHAM PEMENANG

panenraya kekuatan kebersamaan itu luar biasa, menumbangkan berbagai katalis negatif. ketika otoritas bursa, pemerintah, dan  masyarakat bursa bersatu maka ladang bei menjadi ijo royo-royo 2rdn ...

CATATAN SAHAM PEMENANG

kehidupan psikologi berbisnis saham hanyalah perpindahan ruang dari psikologi kehidupan. jika ingin miliki psikologi trading dan investasi yang baik, maka benahi dulu psikologi kehidupan yg diawali de...

CATATAN SAHAM PEMENANG

cultivating hope in uncertain times akar akar masalah kepanikan pasar adalah hilangnya kepercayaan. public distrust. gagasan berdirinya holding bumn danantara adalah baik. tapi pasar terlanjur tidak ...

CATATAN SAHAM PEMENANG

syukur ada begitu banyak hal untuk bersyukur. maka tidak seharusnya mencari-cari alasan untuk mengeluh. seperti pertarungan pasar hari ini, wirg kita berhasil lunas target 160 dulang cuan 160-85 = 88%...

CATATAN SAHAM PEMENANG

seperjalanan sesama pelaku pasar, kita adalah sahabat seperjalanan. bukan lawan sepertandingan. sudah seharusnya saling mensupport kepercayaan pasar sangat sensi terhadap faktor kepercayaan. kita ber...

CATATAN SAHAM PEMENANG

kepaksayap rajawali tidak kuatir ranting pohon yang diinjaknya patah, sebab dia percaya pada kekuatan sayapnya. miliki mental pemenang. optimisme harus diatas rasa takut 38 8 sektor merah 3 sektor ij...

Acak

YES ! BARA BANGKIT LAGI

Harga batubara lanjut bangkit, ini kabar baik dan harapan kita semua. Semoga sektor komoditas terus jaya dan sektor non-komo juga. Sektor non-komo, khususnya properti sudah tertinggal jauh....

KABAR BAIK, MENKEU OPTIMIS PENYERAPAN BELANJA PEMERINTAH MENCAPAI 95%

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati optimistis penyerapan belanja pemerintah hingga akhir tahun ini bisa mencapai sekitar 95 persen dari target belanja negara. APBN-P 2016 menganggarkan belan...

PAK BEI MENYAPA HARAPAN

Bursa saham Indonesia menyapa harapan. Saat ini 5350.  Support 5300. resist 5400/5450. Terus tebar jala tangkap peluang, bagaimana dengan rilis data GDP hari ini ?  Biasa saja, mari k...

SAHAM JAKET BOMBER

Support nona Sril naik klas lagi, dari 240/250 ke  250/260, hari ini menjadi 260/270. Potensi jangka menengah 275/300/325/350. Pola belanja seperti kemaren, tampung mendekati sup...

HARGA BATUBARA ACUAN NOVEMBER NAIK 23%

Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) pada November 2016 sebesar USD84,89 per ton atau mengalami kenaikan 23 persen dibandingkan posisi Oktober 2016 sebesar USD69,07 per ton. ...

SALAH FARAH, PAHLAWAN BAGI SESAMA

Nairobi - Salah Farah, seorang muslim meninggal dunia di meja operasi, Minggu 17 Januari 2016. Usianya baru 40 tahun. Pria itu meninggalkan istrinya, Dunia Mohamed, yang hamil 9 bulan dan...

JEJAK PENDAKIAN HARGA BATUBARA ACUAN

Kabar baik, harga barubara acuan terus mendaki. November mendaki 23% vs Oktober. Semoga terus mendaki dan menjadi kabar bagi  bursa, bagi sektor komo dan bagi perekonomian nasional

panenrayabersama

Ekonomi - VoA

Liputan Ekonomi VOA

item