INFLASI JUNI 2012 : 0,62%
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik melaporkan, inflasi untuk bulan Juni 2012 sebesar 0,62 persen. Demikian Suryamin, Kepala Badan ...
https://sahampemenang.blogspot.com/2012/07/inflasi-juni-2012-062.html
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik melaporkan, inflasi untuk bulan Juni 2012 sebesar 0,62 persen. Demikian Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/7/2012).
Ia menyebutkan, inflasi untuk tahun kalender per Juni adalah 1,79 persen, sedangkan inflasi year on year 4,53 persen. Inflasi untuk komponen inti Juni 2012 adalah 0,34 persen. "Inflasi inti year on year4,15 persen," sambung Suryamin.
"Inflasi inti masih di bawah inflasi umum ini menunjukkan gambaran yang bagus," ungkapnya.
Dari 66 kota IHK, ia menyebutkan bahwa seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon dengan 2,39 persen, dan Manokwari dengan 2,05 persen. Inflasi terendah di Bima sebesar 0,04 persen.
Andil inflasi tertinggi dari bahan makan an dengan 0,39 persen, dengan laju inflasi sebesar 1,57 persen. "Inflasi year on year tertinggi bahan makan an 7,19 persen," sebutnya.
Suryamin pun menyebutkan, penyebab utama inflasi adalah cabai merah. Ini karena kurangnya pasokan dari sentra produksi. "Terjadi kenaikan harga tertinggi terjadi di Padang dengan 101 persen," tuturnya.
Pendorong inflasi lainnya adalah bawang putih, ayam ras, ikan segar, gula pasir, kelangkaan tabung elpiji 3 kilogram, hingga harga emas.
Sementara itu, penghambat inflasi antara lain minyak goreng dan penurunan harga Pertamax dan Pertamax Plus. "Penghambat inflasi, minyak goreng. Ini karena menurunnya harga CPO di pasar internasional," pungkasnya.
Ia menyebutkan, inflasi untuk tahun kalender per Juni adalah 1,79 persen, sedangkan inflasi year on year 4,53 persen. Inflasi untuk komponen inti Juni 2012 adalah 0,34 persen. "Inflasi inti year on year4,15 persen," sambung Suryamin.
"Inflasi inti masih di bawah inflasi umum ini menunjukkan gambaran yang bagus," ungkapnya.
Dari 66 kota IHK, ia menyebutkan bahwa seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon dengan 2,39 persen, dan Manokwari dengan 2,05 persen. Inflasi terendah di Bima sebesar 0,04 persen.
Andil inflasi tertinggi dari bahan makan an dengan 0,39 persen, dengan laju inflasi sebesar 1,57 persen. "Inflasi year on year tertinggi bahan makan an 7,19 persen," sebutnya.
Suryamin pun menyebutkan, penyebab utama inflasi adalah cabai merah. Ini karena kurangnya pasokan dari sentra produksi. "Terjadi kenaikan harga tertinggi terjadi di Padang dengan 101 persen," tuturnya.
Pendorong inflasi lainnya adalah bawang putih, ayam ras, ikan segar, gula pasir, kelangkaan tabung elpiji 3 kilogram, hingga harga emas.
Sementara itu, penghambat inflasi antara lain minyak goreng dan penurunan harga Pertamax dan Pertamax Plus. "Penghambat inflasi, minyak goreng. Ini karena menurunnya harga CPO di pasar internasional," pungkasnya.