JEMBATAN SELAT SUNDA 2014 GROUND BREAKING
TEMPO.CO , Jakarta - 11 April 2013. Menteri Koordinator Hatta Rajasa menyatakan feasibility study (studi kelayakan) pembangunan proyek ...

"Ground breaking kan bisa jembatannya dulu, baru kawasannya. Atau bisa kawasannya dulu. Ingat JSS itu bukan hanya jembatan, tapi juga kawasan pertumbuhan," kata Hatta di kantor Presiden, Kamis, 11 April 2013.
Hatta memastikan pembangunan proyek jembatan dan pengembangan kawasan yang memakan biaya sampai Rp 200 triliun itu tidak akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). "Yang sudah komersial tidak akan gunakan APBN. kami akan dorong BUMN dan swasta," katanya. Dia mempersilakan konsorsium untuk bekerja sama dengan siapapun.
Dilibatkannya Badan Usaha Milik Negara dalam pelaksanaan pembangunan JSS sebelumnya terlontar saat Kementerian Perekonomian menggelar rapat koordinasi pada 6 November 2012. Saat itu, Hatta menyatakan perusahaan pelat merah akan berbagi dengan konsorsium PT Graha Banten Lampung Sejahtera yang merupakan milik pengusaha Tomi Winata.
Adapun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berada di Berlin pada bulan lalu memastikan bahwa rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda akan dilanjutkan. Namun, dia meminta agar pembangunan juga diikuti dengan pembangunan infrastruktur di kawasan Selat Sunda. "Kalau cuma membangun jembatannya tanpa membangun infrastruktur di sekitarnya tidak akan nyucuk, tak sepadan dengan modal yang dikeluarkan," ujar Presiden.
Sebelumnya, pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini sempat terkatung-katung. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menganggap Perpres 86 harus direvisi agar ada keterlibatan pemerintah dalam studi kelayakan dan desain dasar JSS. Pemerintah kemudian membentuk tim tujuh untuk melakukan mencari jalan keluar.