INFLASI MEI MELAMBAT, BI RATE TETAP ?

JAKARTA—INDO.WJS.COM nflasi tahunan Indonesia bulan Mei secara tidak terduga mengalami perlambatan menyusul mengendurnya tekanan harga pangan, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Senin. Data ini kian memperkuat perkiraan bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan BI Rate pada rapat kebijakan selanjutnya.

Reuters

Setelah keran impor makanan dibuka, inflasi mengalami perlambatan.

Indeks harga konsumen menanjak 5,47% year-on-year pada Mei, sedikit melambat ketimbang kenaikan April yang mencapai 5,57%. Untuk kali pertama dalam tiga bulan, inflasi tahunan berada dalam koridor yang ditetapkan bank sentral sebesar 3,5%-5,5%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau month-on-month, indeks harga konsumen Mei turun 0,03% setelah sebelumnya juga jatuh sebesar 0,10% pada April.

“Dalam 10 tahun terakhir, ini pertama kalinya deflasi [bulanan] terjadi pada bulan Mei,” ujar Suryamin, kepala BPS, di hadapan wartawan. Menurutnya, dari data tersebut, pelbagai upaya pemerintah mengurangi inflasi akibat harga pangan mulai menunjukkan hasil.

Sembilan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebelumnya memprediksi angka inflasi akan melonjak hingga 5,68% on-year pada Mei. Sementara tujuh lainnya meramalkan indeks harga konsumen akan naik 0,17% on-month.

Para ekonom itu juga memperkirakan Bank Indonesia akan menjaga BI Rate di level 5,75% hingga pemerintah mengumumkan rencananya menaikkan harga BBM bersubsidi. BI akan mengadakan rapat kebijakan pada 13 Juni.

Inflasi inti, yang tidak menyertakan harga pangan dan harga yang dikendalikan pemerintah, naik 3,99% dibandingkan dengan level April yang mencapai 4,12%.

Data inflasi on-year Mei juga menandai perlambatan lebih lanjut setelah pemerintah melonggarkan pembatasan impor makanan. Angka inflasi sempat menyentuh 5,90% pada Maret, level tertinggi dalam nyaris dua tahun terakhir.