IHSG MENUJU & MENGUJI PORTAL PSIKOLOGIS 5000

INILAHCOM, Jakarta 12 Mei 2014 – Dalam sepekan ke depan, laju IHSG diprediksi menembus level psikologis 5.000 seiring banyaknya katalis po...


INILAHCOM, Jakarta 12 Mei 2014 – Dalam sepekan ke depan, laju IHSG diprediksi menembus level psikologis 5.000 seiring banyaknya katalis positif. Dua saham disodorkan.
Pengamat pasar modal Sem Susilo mengatakan, support IHSG berada di level Rp4.800 dengan soft resistance di Rp4.900 dalam sepekan ke depan. Sedangkan strong resistance di Rp5.000.
Sem menegaskan, dengan melihat kondisi pasar saat ini, kemungkinan besar IHSG mencapai 5.000 dalam sepekan ke depan. Kemungkinan besar, IHSG lolos 5.000 sepekan ke depan seiring sentimen intermarket muali dari China, komentar Janet Yellen, dan rekapitulasi Pileg yang sesuai jadwal. “Belum lagi dengan pengumuman Cawapres dari Capres Jokowi,” katanya kepada INILAHCOM.
Pada perdagangan Jumat (9/5/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 37,249 poin (0,77%) ke posisi 4.898,138. Intraday terendah 4.863,490 dan
tertinggi 4.898,138.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell. Berikut ini wawancara lengkapnya:
Mengakhiri pekan lalu, IHSG menguat dan naik lebih tinggi pada detik-detik terakhir 0,77%. Apa yang terjadi?
Kenaikan IHSG yang terjadi pada menit terakhir, menunjukkan bahwa, para pelaku pasar mau mengakumulasi saham, tapi mereka tahu ini adalah Jumat. Karena itu, mereka menunggu hingga di akhir sesi, baru mereka masuk rebutan. Pada sesi-sesi awal, setiap penjualan dibeli sehingga masih berimbang.
Penguatan IHSG pada detik-detik terakhir, karena memang intermarket cukup baik. Sebab, komentar Gubernur The Fed Janet Yellen, pengurangan stimulus moneter dan kenaikan suku bunga The Fed tetap memperhatikan kemampuan penerimaan pasar.
Terakhir, data ekonomi China cukup bagus sehingga membuat kondisi intermarket (komponen-komponen global market) agak tenang. Sebab, laporan ekonomi China sudah beberapa kali kurang bagus. Dan kemarin, ternyata sangat bagus. Ini menciptakan harapan, bahwa ketakutan pasar atas penurunan pasar bulan Mei, yang menghasilkan adagium Sell In May and Go Away, sudah mereda.
Bagaimana dengan sentimen dalam negeri?
Dari sentimen dalam negeri, Jumat (9/5/2014) ini ada sentimen positif bahwa rekapitulasi hasil pemilu legislatif yang dikhawatirkan akan molor, selesai. Ini on schedule. Market melihat bahwa tahapan pemilu tetap sesuai jadwal.
Kalu begitu, bagaimana Anda melihat arah IHSG sepekan ke depan?
Dalam sepekan ke depan, terus terang, ada lagi sentimen pengumuman Capres-Cawapres. Pasar sangat berharap, PDIP mengumumkan Cawapres yang sesuai harapan pasar. Jika pro-pasar, saham-saham konstruksi dan properti akan kembali naik. Khususnya, saham-saham konstruksi BUMN. Kita melihat bahwa dalam sepekan ke depan, IHSG masih sangat optimistis.
Level support dan resistance IHSG?
Sepekan ke depan, support IHSG berada di level Rp4.800 dengan soft resistance di Rp4.900. Sedangkan strong resistance di Rp5.000. Dengan melihat kondisi pasar saat ini, kemungkinan besar IHSG mencapai 5.000 dalam sepekan ke depan. Kemungkinan besar, IHSG lolos 5.000 sepekan ke depan seiring sentimen intermarket muali dari China, komentar Janet Yellen, dan rekapitulasi Pileg yang sesuai jadwal. Belum lagi dengan pengumuman Cawapres dari Capres Jokowi yang direncanakan pada minggu ini
Bagaimana dengan faktor negatif?
Di sisi lain, faktor negatif dari Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2014 yang kurang bagus, pasar bisa memahami. Sebab, tidak semua sektor tumbuh negatif. Penurunan pertumbuhan, terutama yang paling besar terjadi pada industri yang terkena larangan ekspor mineral mentah. Sektor-sektor lain, oke-oke saja, berjalan dengan baik.
Saham-saham pilihan Anda?
Untuk saham pilihan, coba perhatikan saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Dengan catatan, kalau harga gandum turun signifikan, saham ini akan lebih cepat bergerak. Jika harga gandum masih tetap di tempat, kemungkinan, INDF masih berkonsolidasi.
Jadi, cara masuknya, jika harga gandum turun signifikan, bisa langsung beli di harga penutupan Jumat di Rp7.050. Selama harga gandum masih cukup tinggi, disarankan beli dengan pola buy on weakness di Rp6.900. Target harga dalam sepekan ke depan di Rp8.000. Risikonya sudah terbatas. Laporan keuangannya bagus, sekarang tergantung harga gandum.
Tingginya harga gandum dipicu oleh konflik Rusia-Ukraina yang merupakan sentra produksi gandum. Jika Rusia-Ukraian mulai damai dan harga gandum turun signifikan, harga saham INDF akan lebih cepat melambung. Saham lainnya, seperti PT Wijaya Karya (WIKA) adan PT Adhi Karya (ADHI), tapi sudah naik cukup tinggi, harus lebih hati2.
Selain INDF?
Untuk akumulasi bertahap direkomendasikan saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA). Support PTBA di Rp9.500 dengan target jual di resistance Rp11.000-12.000. Untuk minggu ini di Rp11.000 saja. Akumulasi pelan-pelan untuk saham PTBA. [jin]

Related

Analisa Sahampemenang 3915777078492013275
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item