PTBA "UBAH" BATUBARA

Jakarta -7 Mei 2014.  PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menandatangani kerjasama (MoU) pengembangan teknologi Cat-HTR di Australia dan Indon...



Jakarta -7 Mei 2014. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menandatangani kerjasama (MoU) pengembangan teknologi Cat-HTR di Australia dan Indonesia dengan Ignite Energy Resources Ltd (IER). Nantinya, teknologi dalam kerjasama tersebut dapat mengolah batubara kalori rendah menjadi minyak mentah sintetis dan batubara kualitas tinggi (PCI).
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Joko Pramono menjelaskan, minyak mentah sintetis tersebut, nantinya dapat diproses layaknya crude oil (minyak mentah), dan dapat diproses menjadi bensin, kerosin, dan PCI.
"Bahan bakar tersebut, dapat langsung digunakan untuk industri, dan pembangkit listrik emisi rendah," papar Joko dalam keterbukaan informasinya, Selasa (6/5).
Lebih lanjut Joko menjelaskan, saat ini batubara kalori rendah persroan sudah dikirim ke Australia untuk dicujicobakan pada teknologi Cat-HTR, di pabrik milik IER. Hasil uji coba tersebut sukses menghasilkan minyak mentah sintesis dengan kualitas menyerupai minyak mentah biasa.
"Uji coba tersebut, juga menghasilkan batubara berkualitas tinggi dengan nilai kalori lebih dari 7.000 kcal/ Kg," ungkap Joko.
Bukit Asam merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki sumber daya batubara di Indonesia sebanyak 7,3 miliar ton (note sahampemenang : terbesar no. 2 di Indonesia). Sedangkan IER merupakan perusahaan Australia yang bergerak pada bidang pengembangan teknologi energi.
Selain itu, IER memiliki serta mengelola sumber daya energi (natural resources), termasuk sumberdaya batubara di Victoria, Australia sebesar 16,4 miliar ton.
Penulis: C-05/FER
Sumber: Investor Daily

Related

Berita Saham Indonesia 5113563742008371302
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item