BERKARYA DENGAN SEPENUH HATI

Seorang arsitek senior mengajukan pensiun dari kantornya, sebuah perusahaan kontraktor ternama. Pikirnya, sudah s...











Seorang arsitek senior mengajukan pensiun dari kantornya, sebuah perusahaan kontraktor ternama. Pikirnya, sudah saatnya menikmati dan merayakan kehidupan tanpa ada beban pekerjaan lagi. Dengan berat hati perusahaan itu terpaksa melepasnya, tetapi dengan satu syarat beliau harus membangun satu rumah terakhir sebelum menerima hak pensiunnya. Lokasi, luas tanah, model dan kualitas bangunan boleh tentukan sendiri. Karena begitu ingin cepat-cepat menikmati hidup dan bersantairia, dia memilih membangun rumah ukuran kecil dengan lokasi sembarang dan kualitas ala kadarnya, dengan harapan cepat selesai dan tidak terlalu merepotkan. Setelah selesai, diadakanlah pesta perpisahan. Saat itulah presdir dari perusahaan itu berkata : adalah tradisi di perusahaan kita, mereka yang pensiun, dihadiahi sebuah rumah yang dia bangun sendiri atas biaya dari kantor. Sang arsitek menjadi sangat menyesal, karena rumah terakhir yang dibangunnya itu tidak dengan sepenuh hati. Akhirnya,  pensiun yang diterimanya hanyalah sebuah rumah kecil seadanya, karena sesuai dengan hasil karyanya sendiri. Sahabat pemenang, belajar dari kasus perumpamaan tersebut di atas, kerjakan semua panggilan (tugas) karya dengan sepenuh hati, karena ujungnya itu akan menentukan destiny kita sendiri # kutipan






Related

Inspi Motivasional 1221188558129200557
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item