DATANGI S&P, SRI MULYANI HARAPKAN RI DAPAT INVESTMENT GRADE

Selama sepekan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berada di Washington DC, Amerika Serikat (AS) dalam kegiatan pertemuan tahun...



Selama sepekan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berada di Washington DC, Amerika Serikat (AS) dalam kegiatan pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Di sela-sela kegiatan tersebut, Sri Mulyani sempat melakukan pertemuan dengan tiga lembaga pemeringkat Internasional, yaitu Standard & Poor's (S&P), Fitch dan Moody's. Ia membeberkan kondisi ekonomi Indonesia sekarang.

Baik dari sisi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016, pembahasan RAPBN 2017 dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Demikianlah disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Rabu (12/10/2016).

"Pertemuan ini sangat penting memberikan update dan pemahaman perkembangan perekonomian Indonesia terutama kebijakan terakhir di bidang APBN baik dari sisi langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka APBN 2016 dan pembahasan DPR 2017 serta pelaksanaan UU tax amnesty," terangnya.

S&P menjadi sangat khusus bagi Sri Mulyani, mengingat lembaga tersebut yang belum memberikan peringkat investment grade terhadap Indonesia. Sementara bagi Moody's dan Fitch sudah terlebih dahulu memberikan peringkat investment grade.

"Khusus S&P yang masih belum melakukan upgrade indonesia, pertemuan ini menjadi sangat critical karena pada saat ini merupakan turning pointuntuk bagi mereka melakukan rating Indonesia," ujarnya

"Sedangkan Moodys dan Fitch, kami meng-update agar bisa perbaikioutlook dari rating investment mereka," tegas Sri Mulyani (mkl/ang)


detik 12/10


Related

Terkini 2342512479364836554
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item