RASIO MERGER SAHAM CTRP

JAKARTA.  Grup Ciputra  segera melebur tiga emiten propertinya menjadi satu entitas. Rencananya,  PT Ciputra Surya Tbk  (CTRS) da...





JAKARTA. Grup Ciputra segera melebur tiga emiten propertinya menjadi satu entitas. Rencananya, PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) dan PT Ciputra Property Tbk (CTRP) akan digabungkan dengan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Secara laporan keuangan, CTRS dan CTRP sudah masuk dalam konsolidasi CTRA. Saat ini, CTRA memiliki 62,66% saham CTRS dan 56,3% saham CTRP. Perseroan akan lebih dahulu meminta restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Desember mendatang.
Dalam rancangan merger yang dirilis Senin (24/10), penggabungan ini diharapkan rampung pada 30 Desember 2016. Rasio penggabungan sebesar 2,13 kali untuk CTRS dan 0,54 kali untuk CTRP.
Artinya, setiap pemegang satu saham CTRS pada saat merger efektif, akan menerima 2,13 saham CTRA. Begitu juga setiap pemegang satu saham CTRP, akan menerima 0,54 saham dalam CTRA.
Sejatinya, ada tiga skenario penggabungan, tergantung persetujuan RUPSLB nantinya. Skenario pertama, CTRP dan CTRS dikonversi menjadi saham CTRA. Lalu, skenario kedua, penggabungan antara CTRA dan CTRS. Kemudian, skenario ketiga adalah penggabungan CTRA dan CTRP.
Dengan penggabungan ini, tentu saja akan terjadi perubahan nilai saham-saham pemegang saham CTRA. Ekuitas CTRA yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk di tahun 2016 diperkirakan bakal meningkat sebesar Rp 3,2 triliun atau 37,75% jika skenario pertama yang terjadi.
Sementara itu, dengan skenario kedua, ekuitas CTRA akan meningkat Rp 1,2 triliun atau 14,2% dan akan naik Rp 2 triliun atau 23,6% pada skenario ketiga.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan CTRA Tulus Santoso mengatakan, saat ini perdagangan saham-saham CTRS dan CTRP dalam 12 bulan terakhir memiliki likuiditas yang rendah, dengan rerata nilai perdagangan harian sebesar Rp 3 miliar dan Rp 6,4 miliar.
"Sehingga penggabungan ini akan menjadi wadah bagi para pemegang saham CTRS dan CTRP untuk menukar sahamnya dengan saham-saham dalam CTRA yang lebih likuid," ujarnya.
Sebagai informasi, rata-rata nilai perdagangan harian CTRA sebesar Rp 24,1 miliar pada periode yang sama. Setelah merger, CTRA sebagai perusahaan hasil penggabungan akan memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar. Sehingga bisa meningkatkan kemungkinan masuk ke dalam indeks MSCI Indonesia.
Kontan 24/10

Related

SYUKUR SENANTIASA

syukur senantiasa#inspirasi #pemenangsahampemenang 

SELAMAT NATAL

jadilah terangselamat hari Natal bagi sahabat pemenang yang merayakannya#sahampemenangsahampemenang 

WISDOM TREE EMERGING MARKETS

 saat bei liburWDT emerging markets 2 hari bull#intermarket #EMbullsahampemenang

Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

terpopulerTerbaruAcak

Terbaru

TELEGRAM SAHAM PEMENANG

free. sahabat pemenang bisa dapatkan rekomendasi, edukasi, dan inspirasi dengan paradigma pemenang. hanya dengan bergabung di telegram t.me/sahampemenangSAHAMPEMENANG FOKUS PADA CHANNEL TELEGRAM&...

CATATAN SAHAM PEMENANG

21) KONSOLIDASI        untuk mendaki lebih tinggi daratan (fundamental) lebih penting drpd cuaca (psikologis temporer), dan manusia (mentalitas) yg terpenting. kemenanga...

CATATAN SAHAM PEMENANG

18) CULTIVATING HOPE        in uncertain times harapan pemimpin level satu melihat dengan kasat mata. pemimpin level dua melihat dari sudut analisis. pemimpin level tiga...

CATATAN SAHAM PEMENANG

9) PEMBELAJAR      dan pemberbagi perkataan gerald appel sang penemu indikator macd yang menginspirasi banyak orang : saya tidak kehilangan sesuatu apapun dengan terus membagikan ...

CATATAN SAHAM PEMENANG

31)  WARREN BUFFETT         fundamental dan kesabaran jurus investasi saham buffett begitu sederhana, mengapa para  pelaku pasar tidak copy paste saj...

CATATAN SAHAM PEMENANG

15) PROFIT FROM THE PANIC        fokus pada peluang dari pagi pasar global merah meriah dipicu tensi tinggi geopolitik d timteng kita fokus pada peluang bukan latah pan...

CATATAN SAHAM PEMENANG

19) PSIKOLOGI        jangkarnya para investor pasar cendrung konsolidasi jelang besok akhir pekan. syukurlah kinerja porto kita cukup baik. elsa dan brms sesuai harapan...

CATATAN SAHAM PEMENANG

29) PASAR KEHIDUPAN        kakayaan pustaka alam pasar tidak mempunyai keharusan tunduk pada pola teknikal secanggih apapun. pasar yang membentuk pola teknikal bukan seb...

Acak

JOKOWI SANG ANAK "KONTRAKtor"

Ini membanggakan juga mengharukan. Terlahir di sebuah keluarga yang serba kekurangan, namun dengan segala keterbatasannya tersebut keluarga ini tidak goyah dan tetap memegang teguh nilai-ni...

REKOMENDASI SAHAM PEMENANG HARI INI

Saham TLKM closing 2125, potensi 2200-2300. Psycho support 2000. Perhatikan juga saham JSMR, Psycho support 4500. Karena likuiditas market masih sepi, disarankan untuk tidak buy denga...

PARA PEMBAWA DAMAI

Tentu, hampir semua dari kita mengenali dan mengakui bahwa 5 dari 6 tokoh ini adalah para pembawa damai, tetapi siapakah tokoh ke 6 tsb ? Beliau adalah Prof. Lucky Sondakh, ayah dari ...

PRESIDEN SBY MENCARI SOLUSI UU MINERBA

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA 23 Desember 2013 – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima ahli hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra di kantor presiden, Selasa (24/12). Dalam pertemuan sekitar satu ...

SEKTOR TAMBANG MENGUJI SUPPORT 1400.

Indeks sektor pertambangan closing di 1421. Ada support yang cukup kuat di 1400. Sektor ini masih mendapat tekanan dari  ketidakpastian UU Minerba dan kenaikan royalty di tahun...

REMBUK NASIONAL UU MINERBA

Jakarta, Tambangnews.com. 23 Desember 2013- Indonesia Maining And Energy Studies (IMES) menuding pemerintah tidak konsisten dalam menjalankan regulasi pertambangan. Faktanya terdapat banyak keja...

TENSI PENOLAKAN UU MINERBA SEMAKIN TINGGI

Jakarta, Tambangnews.com 23 Desember 2013.- Makin meningginya tensi penolakan pemberlakuan Undang-Undang Minerba nomor 4 Tahun 2009 membuat Pemerintah akan melakukan telaah sebelum pemberlakuan U...

SAHAM INCO & TINS, RISK < REWARD

Saham TINS dan Saham INCO sudah pada posisi RESIKO < PELUANG. Strong support TINS 1500 dan INCO 2400.

panenrayabersama

Ekonomi - VoA

Liputan Ekonomi VOA

item