"PEMILIK" BARU, DILUSI DAN PROSPEK SAHAM BUMI

Proses restrukturisasi utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan berdampak pada kepemilikan saham publik BUMI. Dalam rencana perdamaian, ...


Proses restrukturisasi utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan berdampak pada kepemilikan saham publik BUMI. Dalam rencana perdamaian, salah satu bentuk restrukturisasi utang BUMI adalah konversi utang menjadi saham dan merilis mandatory convertible bonds (MCB) berjangka waktu tujuh tahun.
Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, mengatakan, efek dilusi pemegang saham lama dari penerbitan saham ini diperkirakan 44,3%. Dalam laporan BUMI ke Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini China Investment Corporation (CIC) memiliki 16,9% saham BUMI dan publik menguasai 83,1% saham.
"Setelah penerbitan saham baru, kepemilikan publik akan turun menjadi 55,2%," ujar Dileep saat dihubungi KONTAN, Selasa (22/11).
BUMI berniat merilis saham kepada kreditur konkuren dengan nilai tidak lebih dari US$ 200 juta. Harga pelaksanaan Rp 926,16 per saham. Harga konversi ini sempat dipertanyakan otoritas bursa. Pasalnya, dasar perhitungan BUMI adalah dari ekuitas bersih US$ 4,6 miliar.
Padahal, di laporan keuangan BUMI, emiten ini mencatat ekuitas negatif alias defisiensi modal. BUMI menjelaskan, ekuitas bersih itu adalah hasil penilaian internal (internal valuation).
Tapi BUMI belum memaparkan lebih lanjut mengenai laporan penilaian tersebut. Yang terang, dengan seluruh agenda konversi utang menjadi saham dan penerbitan MCB, setidaknya akan ada sembilan kreditur yang menjadi pemilik saham BUMI. Usai restrukturisasi, kepemilikan CIC akan bertambah sebanyak 8,6 miliar unit saham menjadi 14,8 miliar unit saham.
Kelak, CIC akan memiliki 22,6% saham BUMI. Lalu pemegang senior notes 2017 memiliki 10,6% saham BUMI, sementara pemegang senior notes 2016 memiliki 4,6% saham.
Masih ada enam kreditur lain yang akan memiliki saham BUMI dengan kepemilikan di bawah 5%. Mereka adalah Credit Suisse fasilitas 1, UBS, Axis Bank, Deutsche Bank, Raiffeisen Bank International AG (RBI), dan Credit Suisse fasilitas 2. Masing-masing akan memiliki 2%, 0,8%, 0,8%, 0,7% 1,2% dan 1,6% saham BUMI setelah restrukturisasi utang.
Dengan begitu, saham BUMI akan dimiliki kurang lebih sembilan kreditur. Rights issue dalam rangka konversi utang ini rencananya dilakukan sebelum 30 Juni 2017. Tercapainya perdamaian BUMI dan kreditur sempat melambungkan saham BUMI.
Sejak awal tahun hingga kemarin, harga BUMI sudah melonjak 456%. Tapi kemarin (23/11) harga saham BUMI menyusut 2,80% dibandingkan sehari sebelumnya menjadi Rp 278 per saham.
Catatan sahampemenang : Tidak perlu repot2 ngurusin dilusi dll, dilusi hanya berpengaruh pada dividen, dan ini tidak terlalu penting dibanding pergerakan harga sahamnya. Sukses restrukturisasi hutang adalah kabar baik, tetapi ini tidak terlalu memberi arti kalau harga bara tidak membara. Sebagai produsen batubara terbesar, bumi juga menerima windfall profit terbesar kalau harga batubara terbang dan sebaliknya, jika harga batubara menukik, bumi juga menanggung beban windfall loss terbesar. Jadi, prospek saham bumi sangat tergantung dari pergerakan harga batubara
Friends Added


Related

Terkini 2001287066262909110
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item