JACK MA DAN TRUMP. Saatnya kerjasama untuk bersama

Salah satu orang terkaya di China sekaligus pendiri dan bos Alibaba, Jack Ma pernah mengatakan hubungan Amerika Serikat dan China harus...


Salah satu orang terkaya di China sekaligus pendiri dan bos Alibaba, Jack Ma pernah mengatakan hubungan Amerika Serikat dan China haruslah dibentuk secara sehat dan positif agar bisa memecahkan banyak masalah. “Tapi kalau mereka tidak bekerja satu sama lain, itu akan menjadi bencana,” ujar Ma kepada CNN, mengomentari kemenangan Donald John Trump dalam Pilpres AS.

Ma pun optimistis bahwa Trump yang suka digambarkan rajin mengkritik China, tidak akan menerapkan ancaman kampanyenya terhadap China setelah dilantik. 

Dan pada Senin (9/1/2017) waktu Amerika Serikat, Ma terbang ke Trump Tower di New York, untuk melakukan pertemuan besar dengan calon orang nomor satu di Negeri Abang Sam. Melansir dari CNBC, Jack Ma menawarkan kepada Trump untuk menciptakan satu juta lapangan kerja di Amerika selama lima tahun ke depan.

Ma mengatakan ia meminta izin kepada Trump agar Alibaba dapat ekspansi dan fokus ke produk pakaian, makanan, dan buah-buahan, terutama di kawasan Midwest. “Kami berfokus tentang usaha kecil. Kami secara khusus berbicara tentang mendukung satu juta usaha kecil, terutama di Midwest. Banyak produk pertanian dan jasa Amerika bisa dijual ke China dan Asia,” ujarnya.

Mengutip Business Insider, Senin (9/1/2017), Ma berjanji membantu usahja kecil dan menengah serta petani AS untuk menjual hasil produknya ke China, karena Negeri Tirai Bambu saat ini memiliki 300 juta masyarakat kelas menengah.

Dalam pertemuan tersebut, Jack Ma dan Trump akan fokus pada rencana ekspansi perusahaan e-commerce China ke Amerika. Dan menurut juru bicara Trump dan Alibaba, keduanya akan melakukan pertemuan lanjutan setelah “pertemuan besar”.

“Kami memiliki pertemuan besar dan pertemuan pengusaha besar. Salah satu yang terbaik di dunia. Ia (Jack Ma) mencintai negara ini (Amerika) dan mencintai China,” ungkap Trump dari markasnya di Trump Tower di New York. “Saya dan Jack akan melakukan beberapa hal-hal besar”.

Pertemuan Trump dan Jack Ma terjadi beberpa pekan setelah Trump bertemu dengan juragan teknologi asal Asia lainnya, Masayoshi Son, CEO SoftBank. Perusahaan teknologi Jepang tersebut berencana berinvestasi di Amerika dan akan membantu menciptakan 50.000 lapangan kerja.

Balik ke soal Alibaba, menurut data Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), Alibaba memiliki 36.446 karyawan per 31 Maret 2016. Sementara, rival mereka, Amazon memiliki 230.800 karyawan hingga akhir 2015. Perusahaan milik Jeff Bezos itu menciptakan lapangan kerja melalui tenaga penjual, kontraktor, dan jasa pendukung. Walmart mempekerjakan 2,3 juta pekerja di seluruh dunia dengan 1,5 juta tenaga kerja di AS.

Meski jumlah pekerja Alibaba di AS masih sedikit, namun pertemuan Trump dengan Jack Ma menjadi secercah harapan terang di tengah ketegangan antara Republik Rakyat China dan Donald Trump. Dalam kampanyenya, Trump mengusulkan untuk menaikkan tarif masuk 45% bagi produk China dan mempererat hubungan AS-Taiwan, dengan menampik kebijakan Satu China

sindonews 10/1


Related

Terkini 7107261110060831269
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item