PRESIDEN RI : 9 JUTA HEKTAR LAHAN UNTUK RAKYAT

Presiden Jokowi merencanakan akan memberikan 9 juta hektar lahan kepada masyarakat. Pelepasan lahan ini dilakukan untuk mengurangi kese...


Presiden Jokowi merencanakan akan memberikan 9 juta hektar lahan kepada masyarakat. Pelepasan lahan ini dilakukan untuk mengurangi kesenjangan kepemilikan lahan.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, mengatakan, Presiden Jokowi menginginkan dengan pembagian lahan perekonomian masyarakat dapat meningkat. Nantinya, pembagian lahan tersebut akan dilakukan di 34 provinsi seluruh Indonesia.
"Presiden juga tidak ingin hanya sekedar membagi bagikan lahan. Tapi bagaimana lahan ini menjadi kekuatan produktif baru bagi masyarakat," ujar Teten di Gedung Kementerian Perekonomian,Jakarta, Jumat (13/1).
Teten mengatakan dalam pendistribusian lahan, pemerintah akan membagikan secara kolektif dan bukan perorangan. Tujuannya, supaya pembagian lahan tidak salah sasaran dan disalahgunakan.
"Setelah lahan didistribusikan, dan kemudian pemerintah mendampingi mengelola tanah itu menjadi cluster-cluster agraria, kebun, holtikultura secara komersial. Sehingga betul ada peningkatan kesejahteraan buat masyarakatnya," katanya.
Sementara itu, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Ruang Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), San Afri Awang, mengatakan pemerintah akan memberikan lahan kepada masyarakat untuk dikelola secara cuma-cuma atau gratis.
"Ada 9 juta hektar lahan yang akan direform, dideliver ke rakyat. Jadi hak milik atau komunal tadi. Sebanyak 4,1 juta hektar berasal dari kawasan kehutanan, berarti 4,9 juta hektar lainnya berasal dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Jadi, tidak sewa, diberikan," pungkas San.
Merdeka 13/1


Related

Terkini 2633415346084832296
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item