PRESIDEN JOKOWI : LANJUTKAN 34 PROYEK LISTRIK MANGKRAK

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Mobile Power Plant (MPP) Mempawah 4x25 megawatt (MW) berdiri di atas lahan pembangkit listrik tena...


Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Mobile Power Plant (MPP) Mempawah 4x25 megawatt (MW) berdiri di atas lahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Parit Baru. MPP Mempawah hari ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersamaan dengan 7 proyek MPP lainnya.
PLTU Parit Baru merupakan salah satu dari fast track program (FTP) satu di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun Parit Baru proses pengerjaannya baru mencapai sekitar 85 persen. Alhasil Parit Baru menjadi bagian dari 34 proyek listrik yang mangkrak.
"Sebelah kita ini sudah dulu saya marahi. Hampir Rp 1,5 triliun. Duit gede banget ada 34 lokasi," kata Jokowi di Mempawah, Sabtu (18/3).
Lokasi MPP dengan PLTU Parit Baru memang bersebelahan. Namun kini Parit Baru mulai dikerjakan lagi proyeknya. Presiden pun mengingatkan PLN agar kelanjutan proyek tersebut mempertimbangkan sejumlah hal.
"Silahkan diteruskan tapi masalah hukum selesai, dikerjakan betul sehingga kapasitas maksimal. Jangan hanya menutupi masalah. Jangan dibelikan turbin tapi turbin lama (bekas). Saya biasa kerja detil. Jangan dimain-mainkan lagi. Nanti kena dua masalah hukum. Saya tegas mengenai hal-hal seperti ini," tegasnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Direktur Utama PLN Sofyan Basir serta para hadirin yang lain tertegun mendengar arahan Presiden itu.
"Kok pada diemEnggak usah takut. Kalau baik saya backup. Kalau enggak bener, hati-hati," ujarnya.
beritasatu 19/3


Related

Terkini 4321739350753668453
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item