KEMANUSIAAN ITU UNIVERSAL

  Munculnya rasa empati di antara  manusia bisa tumbuh meski di antara dua bangsa yang sudah berpuluh tahun berseteru dan berperang. ...


 Munculnya rasa empati di antara manusia bisa tumbuh meski di antara dua bangsa yang sudah berpuluh tahun berseteru dan berperang.
Inilah yang terjadi saat seorang perawat asal Israel menyusui seorang bayi laki-laki Palestina yang selamat dari sebuah kecelakaan lalu lintas.
Kisahnya berawal ketika Yaman , bayi berusia sembilan bulan itu, bersama kedua orangtuanya sedang dalam perjalanan ketika mobil yang mereka kendarai bertabrakan dengan sebuah bus.
Akibat kecelakaan, ibu si bayi mengalami luka serius di kepalanya dan ayahnya meninggal dunia. Ajaibnya, Yaman selamat tanpa luka sedikitpun.
Yaman dan ibunya kemudian dilarikan ke RS Hadassah Ein Kerem di Jerusalem untuk mendapatkan perawatan.
Kondisi sang ibu yang luka parah tak memungkinkannya menyusui Yaman. Bibinya kemudian mencoba memberinya susu dengan menggunakan botol.
Namun, Yaman menolak susu dalam botol itu dan selama tujuh jam berikutnya tak berhenti menangis.
Saat itulah sang bibi mendekati perawat di bangsal perawatan anak-anak, Ula Ostrowi-Zak untuk meminta bantuan.
Ula, yang kebetulan juga seorang ibu yang masih menyusui, langsung menawarkan diri menyusui bayi malang itu.
"Mereka bertanya kepada saya apakah ada orang yang bisa menyusui bayi itu," kata Ula kepada situs berita Ynet.
"Sebagai ibu yang sedang menyusui saya tak ragu untuk menawarkan diri saya untuk menyusui bayi itu," tambah Ula.
Setelah keluarga bayi Yaman setuju, maka Ula membagi waktunya antara mengawasi para pasien dan menyusui Yaman di ruang gawat darurat.
"Saya menyusuinya sebanyak lima kali. Bibinya memeluk dan berterima kasih kepada saya," ujar Ula.
"Mereka sangat terkejut dan mengatakan kepada saya bahwa tak akan ada perempuan Yahudi yang mau menyusui bayi Palestina yang tak dikenalnya," tambah Ula.
"Sebenarnya semua ibu pasti akan melakukan apa yang saya lakukan ini," Ula menegaskan.
Menjelang jam kerjanya selesai Ula dan bibi Yaman baru menyadari siapa yang akan menyusui bayi itu selanjutnya setelah sang perawat pulang.
Akhirnya Ula mengunggah masalah itu ke grup para ibu menyusui yang diikutinya di media sosial Facebook dan menerima respon yang luar biasa.
"Dalam dua jam, saya menerima lebih dari 1.000 'likes' dan respon yang ingin menjadi relawan bahkan ada perempuan yang bersedia datang dari Haifa untuk menyusui bayi itu," tambah Ula.
"Sementara ini, saya terus mencoba memberi susu botol untuk bayi ini tetapi belum berhasil," ujar dia.
Menurut media setempat, ibu kandung Yaman masih dalam kondisi serius di rumah sakit sementara Yaman sudah bisa meninggalkan rumah sakit.
Untuk sementara bayi itu akan tinggal bersama kakek dan neneknya di mana beberapa bibinya akan menyusuinya.
Editor: Ervan Hardoko
Sumber: Mirror

Related

Terkini 381966652871916025
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item