OJK INGIN BUNGA BANK TURUN

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengupayakan suku bunga kredit perbankan bisa lebih rendah. Saat ini bunga kredit masih di atas 10%. K...


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengupayakan suku bunga kredit perbankan bisa lebih rendah. Saat ini bunga kredit masih di atas 10%.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpilih Wimboh Santoso mengatakan suku bunga perbankan bisa lebih murah dengan strategi khusus, namun tetap tidak mendistorsi pasar keuangan.

"Kalau bunga bank, spirit-nya memang harus kita dorong dan kita upayakan agar lebih murah, dengan cara yang baik dan tidak terdistorsi," kata Wimboh di Kantor Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Senin (19/6/2017)

Menurut Wimboh OJK akan mengupayakan cara-cara yang tidak menimbulkan distorsi di pasar keuangan.

Dia menambahkan untuk mencapai target tersebut, OJK akan berkoordinasi dan sinergi yang dengan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.

Hal ini dilakukan agar sasaran pemerintah bisa tercapai dan industri keuangan tetap sehat dan memiliki pelayanan yang baik.

"Masyarakat harus mendapatkan nilai tambah keberadaan sektor keuangan, service yang bagus dan biaya yang lebih murah," ujar dia.

Wimboh mengatakan, pertemuan tertutup yang dilakukan bersama pansel OJK hanya sekedar silaturahmi. "Tidak ada obrolan terkait program kerja, hanya ngobrol biasa kan kami belum dilantik," ujarnya.

Berdasarkan data uang beredar BI, suku bunga kredit perbankan per April 2017 tercatat 11,92% meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 11,9%. (ang/ang)

detik 19/6

catatan sahampemenang : bunga bank tinggi, alah satu komponen yang membebani ekonomi nasional. bunga bank rendah akan menjadi katalis+ bagi banyak sektor, khususnya sektor yang mempunyai hutang domestik besar

Related

Terkini 3186213277999493201
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item