HATI IBU

Perkataan yang merubah sejarah Suatu hari seorang anak laki-laki pulang sekolah memberikan sepucuk surat tertutup kpd Ibun...




Perkataan yang merubah sejarah


Suatu hari seorang anak laki-laki pulang sekolah memberikan sepucuk surat tertutup kpd Ibunya dari kepala sekolah. 

Anak : Ibu, kepala sekolah memberi surat ini kpd saya, dg pesan agar tdk membuka dan hanya Ibu yg boleh buka atau membacanya.

Sang Ibu membuka dan membaca surat dimaksud dg airmata berlinang. Namun dg bijak selesai membaca sang Ibu membacakan untk anaknya : 

"Anak kamu terlalu jenius. Sekolah ini terlalu sederhana. Tdk cukup guru yg baik dan hebat di sekolah kami, utk melatih dia. Ajari dan latih sendiri anak anda secara langsung."

Tahun demi tahun berlalu. Sang anak terus tumbuh dan berkembang. Seiring waktu, sang Ibu sdh berpulang.

Suatu ketika, anak laki-laki yg sudah dewasa itu, menemukan kembali surat yg dulu dibacakan sang Ibu kpdnya. 

Diambilnya surat dari dalam laci meja Ibunya.

Diapun membuka dan membaca surat itu dg tangan bergetar. Berbeda dg apa yg didengar dari Ibunya saat dia masih kecil dulu :

"Anak kamu punya masalah kejiwaan. Kami tidak mengizinkan lagi dia datang ke sekolah ini selamanya".

Anak itu, adlh sang penemu hebat, pembuat sejarah

Dia adalah.......

Thomas Alva Edison. 

Dia menangis berjam-jam, usai membaca surat itu, lalu menulis dlm buku hariannya : "Thomas Alva Edison, adalah anak gila. Hanya oleh krn seorang pahlawan, krn Ibu, saya diubahnya menjadi sang penemu hebat, pembuat sejarah yang tidak pernah kenal kata menyerah



copasan wa
selamat hari Ibu

Related

KABAR BAIK, TARGET PENERIMAAN PAJAK AKAN TERCAPAI

Kementerian Keuangan terus melakukan upaya ekstra untuk mengejar target penerimaan pajak pada tahun ini. Pasalnya hingga akhir Agustus lalu, realisasi penerimaan pajak baru mencapai 53,5% dari t...

SUPER PAKAR DAN RAJA BANDARPUN BISA KEOK kita harus bagaimana ?

Sudah terlalu banyak bukti bahwa kecerdasan intelektual saja tidak cukup membuat seorang investor saham menjadi lebih pakar. Pada Tahun 1998, Long Term Capital Managemen L.P., sebuah perusa...

ASII SUDAH DI UJUNG KONSOLIDASI

Saham astra 7925, wilayah ini sudah resiko terbatas. Hanya perlu bersabar menanti proses diujung konsolidasi itu selesai. Lagi pula musim tebar dividen hampir tiba

Newer Post BAPAK BANGSA
Older Post TAMPUNG ANTM
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

terpopulerTerbaruAcak

Terbaru

CATATAN SAHAM PEMENANG

31)  WARREN BUFFETT         fundamental dan kesabaran jurus investasi saham buffett begitu sederhana, mengapa para  pelaku pasar tidak copy paste saj...

TELEGRAM SAHAM PEMENANG

free. sahabat pemenang bisa dapatkan rekomendasi, edukasi, dan inspirasi dengan paradigma pemenang. hanya dengan bergabung di telegram t.me/sahampemenangSAHAMPEMENANG FOKUS PADA CHANNEL TELEGRAM&...

CATATAN SAHAM PEMENANG

15) PROFIT FROM THE PANIC        fokus pada peluang dari pagi pasar global merah meriah dipicu tensi tinggi geopolitik d timteng kita fokus pada peluang bukan latah pan...

CATATAN SAHAM PEMENANG

19) PSIKOLOGI        jangkarnya para investor pasar cendrung konsolidasi jelang besok akhir pekan. syukurlah kinerja porto kita cukup baik. elsa dan brms sesuai harapan...

CATATAN SAHAM PEMENANG

29) PASAR KEHIDUPAN        kakayaan pustaka alam pasar tidak mempunyai keharusan tunduk pada pola teknikal secanggih apapun. pasar yang membentuk pola teknikal bukan seb...

CATATAN SAHAM PEMENANG

19) FINDING THE NEXT STARBUCKS        berburu superbagger syukurlah sahabat pemenang, kita sambut pasca liburan dengan panenrayabersama saham bintang (bagger) adalah sa...

CATATAN SAHAM PEMENANG

15) PENDAKIAN        untuk panenrayabersama dengan segala keserhanaan kita terus mendaki untuk sebuah harapan panenrayabersama jelang liburan, bursa kita justru pancark...

CATATAN SAHAM PEMENANG

17) PANENRAYABERSAMA        jadikan harapan itu nyata pasar saham sangatlah menarik. perbendaharaan analisis yang tidak membosannya. sulit dipahami dengan teori2 baku an...

panenrayabersama

Ekonomi - VoA

Liputan Ekonomi VOA

item