PERTANYAAN BESAR dikala hendak menyerah kalah
Suatu malam aku bermimpi. Aku berjalan di tepi pantai bersama Tuhan. Di bentangan layar langit gelap tampak kilasan-kilasan episo...
https://sahampemenang.blogspot.com/2017/07/pertanyaan-besar-dikala.html
Suatu malam aku bermimpi.
Aku berjalan di tepi pantai bersama Tuhan.
Di bentangan layar langit gelap tampak kilasan-kilasan episode perjalanan hidupku.
Di tiap bagian, aku melihat dua pasang jejak kaki di pasir, akupun bersorak dan bersuka.
Satu pasang jejak kakiku, satunya sudah pasti jejak kaki Tuhan. Ketika episode terakhir terbentang di depanku. Aku melihat kembali pada jejak kaki di pasir. Ada satu bagian, di situ hanya berbekas satu pasang jejak tapakkan.
Aku mengingat kembali bahwa saat itu adalah bagian tersulit dan paling sesak dalam hidupku. Hal ini sangat mengherankan hatiku, maka akupun bertanya kepada Tuhan tentang keheranan besarku itu. “Tuhan, Engkau berkata ketika aku setia, Engkau akan berjalan dan bersamaku sepanjang perjalanan, namun ternyata pada masa yang paling sulit. Masa beban berat dalam hidupku, hanya ada satu pasang jejak kaki. Aku tidak mengerti mengapa justru pada saat aku sangat membutuhkan, Engkau justru meninggalkan aku?” Dan Tuhanpun menjawab, “AnakKu. Percayalah akan janji penyertaanKu. Aku selalu bersertamu dan takkan pernah meninggalkanmu. Pada saat sulit dan paling kelam sekalipun. Ketika kuk yang harus dipikul sudah sampai batas akhir kemampuanmu.
Saat engkau sangat ketakutan dan serasa takkan mampu lagi menjalaninya. Karena itu, ketika kamu melihat hanya ada satu pasang jejak kaki perjalanan kita, itu adalah ketika Aku menggendongmu melewatinya."
Kini, keheranan besarmu sudah terjawab, lanjutkanlah perjalananmu untuk menjadi pembawa obor harapan dan terus tebarkan jalamu.
Terjemahan bebas dari Footprints in the Sand, Mary Stevenson