JANGAN BIARKAN ANAK-ANAK KITA DIDIDIK OLEH MEDSOS
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan 5 atau 15 tahun nanti, akan muncul nanti yang namanya Generasi Y. Artinya, anak-anak y...
https://sahampemenang.blogspot.com/2017/07/presiden-jokowi-jangan-biarkan-anak.html
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan 5 atau 15 tahun nanti, akan muncul nanti yang namanya Generasi Y. Artinya, anak-anak yang saat ini berumur 10 tahun hingga 20 tahun itu akan masuk ke zaman tersebut.
“Generasi Y ini akan sangat mempengaruhi pasar, landscape politik ekonomi global, nasional, maupun daerah,” kata Presiden Jokowi pada pembukaan Rakorpimwil Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Hotel Sahid Jaya, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017) siang.
Menurut Jokowi, 5 hingga 10 tahun kedepan, generasi Y sudah tidak akan membaca koran dan menonto TV. Dimanapun berada, mereka akan klik dan memilih video-video hanya dengan smartphone yang dipunyanya. Ia menilai perubahan seperti ini yang harus disadari.
"Oleh sebab itu harus, sekali lagi harus kita antisipasi. Siapa yang bisa menyiapkan ini? Siapa yang bisa mengantisipasi ini? Bapak/Ibu Guru sekalian,” jelasnya.
Dengan perubahan tersebut, Jokowi mengingatkan kepada seluruh orang tua, khususnya para guru agar membentengi anak-anak sejak dini, salah satunya adalah pembentukan karakter.
"Jangan biarakn ak-anak kita dididik oleh medsos (media sosial). Jangan sampai anak-anak kita nanti dididik oleh perubahan-perubahan yang merusak karakter kita. Semuanya harus mempersiapkan ini. Perubahan itu sudah tidak bisa kita tolak-tolak lagi, tapi bagaimana kita mengisi agar perubahan itu bisa kita kendalikan, bisa kita kontrol," tutur Kepala Negara.
Untuk itu, Jokowi meminta agar para guru bukan semata-mata menjalankan profesi, melainkan menjalankan misi mengajak anak-anak didik pada kebenaran dan kebaikan.
“Hati-hati, jangan sampai mereka diisi oleh yang tadi saya sampaikan, yang namanya media sosial, yang namanya smartphone yang isinya bisa macam-macam, bisa video, bisa videoblog, bisa Instagram, bisa Twitter, bisa Facebook, dan Telegram, dan yang lain-lainnya," pesan Jokowi.
seskab 22/7