BOS BI KUASAI TAHTA MATARAM

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mendadak berperan sebagai Sultan Agung, seorang Raja Kesultanan Mataram yang memerintah pada tahun 1613-1645, dalam ajang bertajuk Ketoprak Eksekutif 2019 di Ruang Teater komplek Bank Indonesia.

Pagelaran ini merupakan persembahan dari berbagai lembaga di negeri ini sebagai wujud kecintaan terhadap NKRI dalam rangka peringatan kemerdekaan ke-74. Demikian kata Perry dalam sambutannya secara tertulis.

"Harapan kami, kisah hidup Sultan Agung ini dapat menjadi inspirasi dan suri tauladan, sehingga pagelaran ini tidak hanya memberikan tontonan, namun juga tuntunan bagi seluruh hadirin," urainya, Jumat (30/8/2019) malam.

Pagelaran ketoprak menggambarkan kepemimpinan Mataram yang berkembang menjadi kerajaan terbesar di Jawa dan Nusantara. Sultan Agung tercatat begitu gagah berani melawan serdadu korporasi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Dengan berbagai strategi jitu, dia berhasil menaklukkan beberapa wilayah di luar Pulau Jawa menjadi wilayah kekuasaan Mataram. Atas jasa-jasanya sebagai pejuang dan budayawan, Sultan Agung telah ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.

Pagelaran ini sendiri diproduseri pengamat keuangan dan perbankan Eko Supriyanto. Selain Perry yang bertindak sebagai tokoh utama, terdapat beberapa bankir terkemuka yang ikut bermain ketoprak.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti berperan sebagai salah satu tokoh Parampara, ditemani Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Paramparalainnya.

Sedangkan Bos Bank Mandiri Kartika Wiraatmadja ikut didapuk sebagai Adipati Surabaya. Selanjutnya, Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja memerankan tokoh Adipati Cirebon.

Selebihnya, nama-nama seperti Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor Siahaan juga ikut bermain, dia memerankan tokoh Adipati Ukur. Serta banyak lagi tokoh lain yang ikut berperan.