LKH hasil jual ruko untuk beli saham murah

KONTAN.CO.ID - 18 November, JAKARTA.  Investor saham kawakan Lo Kheng Hong tengah menjual sebuah rumah toko alias ruko di kawasan Gadin...


KONTAN.CO.ID - 18 November, JAKARTA. Investor saham kawakan Lo Kheng Hong tengah menjual sebuah rumah toko alias ruko di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Banten.
Lo Kheng Hong menjual ruko tiga lantai seluas 250 meter persegi tersebut seharga Rp 5 miliar. Anda mungkin bertanya-tanya, apakah Lo Kheng Hong mulai berinvestasi di sektor properti dan tengah merealisasikan keuntungannya atau Lo Kheng Hong jangan-jangan sedang butuh uang tunai.
Pertanyaan tersebut tentu wajar. Mengingat, Lo Kheng Hong selama ini dikenal sebagai investor yang hanya membiakkan duit di instrumen saham.
Ternyata, investor yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia ini memang tidak menjadikan ruko tersebut sebagai instrumen investasi. Ceritanya, pada 2001 silam, Lo Kheng Hong membeli ruko tersebut untuk ia pinjamkan kepada gereja. Selang 17 tahun kemudian, gereja mengembalikan ruko tersebut kepada Lo Kheng Hong.
Nah, lantaran tidak memiliki usaha, Lo Kheng Hong mendiamkan saja ruko tersebut. "Sudah kosong selama satu tahun lebih," kata Lo Kheng Hong.
Karena itulah, Lo Kheng Hong memutuskan untuk menjual ruko tersebut daripada kosong tak terpakai. Nah, uang hasil penjualan ruko tersebut akan Lo Kheng Hong gunakan untuk membeli saham perusahaan yang bagus dan murah serta lebih menguntungkan. "Jual ruko, tukar saham," seloroh Lo Kheng Hong.
Lo Kheng Hong memang tidak pernah menjadikan properti sebagai sarana investasi. Memang, Lo Kheng Hong menggunakan sebagian kecil keuntungan investasi saham untuk membeli properti.
Dalam wawancara pada 2017 lalu, Lo Kheng Hong menceritakan, sebagian kecil keuntungan investasi saham ia gunakan untuk membeli properti. Dari hasil investasi saham, Lo Kheng Hong memiliki beberapa properti seperti apartemen di pinggir laut, vila di kawasan Puncak, Bogor, dan rumah di Bandung.
Toh, meski membeli beberapa properti, Lo Kheng Hong tidak menjadikan pembelian properti tersebut sebagai investasi. Ia membeli properti tersebut untuk tempat tinggal.
Untuk investasi, Lo Kheng Hong lebih memilih saham dibandingkan instrumen investasi lainnya. Alasannya, saham memberikan return yang tinggi.
Memang, jika berhasil menjual ruko, Lo Kheng Hong akan memperoleh keuntungan cukup besar. Asal tahu saja, pada 2001 silam, Lo Kheng Hong membeli ruko tersebut seharga Rp 400 juta.
Nah, jika berhasil menjual ruko tersebut seharga Rp 5 miliar, Lo Kheng Hong akan memperoleh keuntungan lebih dari 10 kali lipat.
Toh, bagi Lo Kheng Hong, keuntungan sebesar 10 kali lipat bukanlah sesuatu yang luar biasa. Apalagi, keuntungan tersebut baru diperoleh setelah 17 tahun lebih. "Kalah dibandingkan saham INKP. Dalam 18 bulan, capital gain-nya 1.900%," ungkap Lo Kheng Hong.
Bagi Lo Kheng Hong, saham adalah pilihan investasi terbaik. Sayang, Lo Kheng Hong bilang, 99% masyarakat kita belum mengetahui hal tersebut.
Makanya, Lo Kheng Hong rajin membagikan pengalaman dan pengetahuannya mengenai investasi saham. Ia sering menjadi pembicara di berbagai kota demi mengedukasi masyarakat luas mengenai investasi saham. Yang menarik, Lo Kheng Hong sama sekali tidak mau menerima bayaran sebagai pembicara.
Meski telah memperoleh keuntungan berkali-kali lipat, Lo Kheng Hong tetap terus membeli saham. Bahkan, sebagian besar keuntungan yang ia peroleh dari investasi saham ia belikan saham lagi. “Saham is the best choice,” ujar Lo dengan penuh keyakinan.



Related

Terkini 9021710453817506941
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item