TABUR BENIH BAIK
Kupikir jika aku baik pada orang lain, orang lain pun akan baik padaku, tapi hidup ternyata tidak seideal itu. Kira-kira begitu bunyi meme p...
Kupikir jika aku baik pada orang lain, orang lain pun akan baik padaku, tapi hidup ternyata tidak seideal itu. Kira-kira begitu bunyi meme pada status seorang teman yang muncul di feed saya pagi ini.
Saat membaca itu, beberapa orang yang pernah mampir di hidup saya dan membalas kebaikan dengan air tuba melintas di benak. Dan mau gak mau, saya merutuk.
Gara-gara mereka saya meningkatkan kewaspadaan pada orang lain. Gara-gara mereka saya mulai meragukan ketulusan orang lain. Namun, saya juga bersyukur karena Tuhan juga meletakkan banyak orang baik dan tulus dalam hidup saya.
Lagi pula, jika saya berbuat baik untuk mensyukuri kebaikan Tuhan dalam hidup, sesungguhnya tiada yang sia-sia.
Saya percaya manusia pada dasarnya baik meskipun sisi jahat kita akan selalu ada. Yang membedakan adalah keputusan secara sadar untuk memelihara sisi baik dan tutup pintu untuk sisi jahat.
Namun, berusaha mengendalikan orang lain agar sejalan dengan maunya kita itu mustahil. Tiap-tiap orang adalah jiwa yang merdeka. Perasaan, pikiran, cara pandang, keputusan mereka tidak akan pernah berada di bawah kendali kita.
Tetaplah berbuat baik. Kita pasti menuai apa yang kita tabur, tapi belum tentu dari ladang atau orang yang sama.
Karena itu, ikhlas adalah menurunkan ekspektasi pada manusia serendah-rendahnya dan menaikkan harapan pada Tuhan, setinggi-tingginya.
