MENGAPA BBM NAIK 2022 ?

Jakarta, CNBC Indonesia  - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terjadi saat harga minyak turun. Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bica...



Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terjadi saat harga minyak turun. Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara terkait hal ini.

"Kami terus mengalami perhitungan dengan harga ICP yang turun ke US$ 90 sekalipun maka subsidi masih akan besar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun Youtube Sekretariat Presiden. 

Menurutnya meski harga ICP menjadi US$90, subsidi berada masih berada di US$98,9. Termasuk saat turun di bawah US$90, maka rata-ratanya adalah US$97.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Sebagai informasi harga minyak dunia rata-rata sejak awal tahun (year-to-date/ytd) masih berada di level US$97/barel. Menurutnya, subsidi tetap akan melonjak tinggi.

"Dengan perhitungan ini maka angka kenaikan subsidi yang waktu itu disampaikan di media dari Rp 502 triliun tetap akan naik. Tidak menjadi Rp 698 triliun namun Rp 653 triliun," jelasnya.

Sementara itu, jika rata-rata harga minyak US$85/barel, tambahan subsidi menjadi RP 640 triliun. Namun jika ICP berada di atas US$100, total subsidi dalam bentuk BBM mencapai Rp 649 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan belanja yang tadinya untuk subsidi digunakan memberikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat. Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan ICP. Selain juga dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan dari kenaikan BBM.

"Perkembangan ICP harus dan akan kita monitor karena suasana geopolitik dan proyeksi ekonomi dunia masalah karena dinamis. Kami akan terus mengalokasikan subsidi bagi masyarakat antara Rp 591 triliun apabila harga ICP di US$ 85 atau Rp 605 triliun apabila harga ICP US$ 99," kata Sri Mulyani.

"... Ini yang tadi disampaikan oleh Bapak Presiden maka sebagian dari belanja yang tadinya untuk keseluruhan subsidi digunakan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Kita juga akan memantau dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan dari kenaikan BBM yang diumumkan Menteri ESDM".

Pemerintah memperkirakan bansos yang diberikan dengan tambahan Rp 24,17 triliun, maka pemerintah dapat menahan pertambahan jumlah kemiskinan. Dengan begitu dapat dijaga serta diupayakan melalui program pemerintah lain.

 


Related

Terkini 3053596225589439022
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

panenrayabersama

Ekonomi - VoA

Liputan Ekonomi VOA

item