SAHAM INFRASTRUKTUR BUMN
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham-saham infrastruktur dinilai masih uptrend baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Inilah str...
https://sahampemenang.blogspot.com/2012/10/saham-infrastruktur-bumn.html
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham-saham infrastruktur dinilai masih uptrend baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Inilah strategi trading pada saham-saham infrastruktur BUMN.
Pada perdagangan Senin (29/10/2012) saham PT Wijaya Karya (WIKA) ditutup melemah Rp20 (1,45%) ke posisi Rp1.350; PT Adhi Karya (ADHI) turun Rp10 (0,75%) ke angka Rp1.320; PT Pembangunan Perumahan (PTPP) turun Rp20 (2,56%) ke Rp760; dan PT Jasa Marga (JSMR) stagnan di Rp5.700.
Hendra Martono, Vice President Brokerage Strategic Development Henan Putihrai Securities mengatakan, secara teknikal, saham-saham infrastruktur belum mengalami jenuh beli (overbought). “Jadi, tren pergerakan sektor ini secara keseluruhan masih uptrend baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang,” katanya kepada INILAH.COM.
Dalam situasi ini, lanjutnya, strategi trading yang bisa dilakukan adalah buy atau buy on weakness. Lalu, sell untuk short term trading dan kemudian melakukan buy back saat mengalami penurunan. “Lalu, pasang trailing stop secara disiplin,” ujarnya.
Hendra menegaskan, kalaupun saat ini, saham-saham infrastruktur BUMN, rata-rata bergerak sideways dan ranging (bergerak bolak-balik dalam kisarannya), hal itu semata faktor rotasi penempatan saham dari investor. “Artinya, saat saham-saham di sektor infrastruktur sedang mendatar alias sideways, investor beralih ke saham-saham di sektor industri dasar seperti semen atau sektor lain,” tutur dia.
Karena itu, pergerakan mendatar itu semata dipicu oleh faktor rotasi yang biasa dilakukan oleh para fund manager. “Tidak ada hal-hal yang perlu ditakutkan pemodal di sektor infrastruktur, apalagi, BUMN. Secara teknikal pun, saham-saham sektor infrastruktur masih kuat di level support 912,924 dan resistance 936,91,” ungkap dia.
Secara spesifik, dia menjelaskan, berdsarkan indikator Value Averages Prices, selama Oktober, rata-rata harga saham WIKA berada di level Rp1.370,81 sehingga tampak bahwa saham WIKA masih akan bergerak di area tersebut. “Secara teknikal, support kuat WIKA di area Rp1.320 dan resistance di Rp1.440,” paparnya.
Jika mampu menembus resistance Rp1.440 dalam sepekan ke depan, sangat positif bagi WIKA. Tapi, jika tidak menembus resistance tersebut, WIKA akan sideways pada kisaran Rp1.320 hingga Rp1.440. “Sidways saham ini sudah terjadi sejak 3 Oktober 2012,” tandas Hendra.
Namun demikian, tren jangka panjang masih bullish untuk WIKA. Hanya saja, untuk tren jangka pendeknya, sejak 3 Oktober mulai sideways. “Sebab, pada tanggal 3 Oktober, saham ini mengalami kenaikan yang signifikan 10,85%,” tegas dia.
Menurutnya, jarang-jarang saham WIKA menguat sebesar itu. “Saya rekomendasikan beli saham WIKA jika mampu menembus resistance Rp1.440. Jika tidak tembus resistance, saya sarankan untuk buy on support, ketika harga masih kuat di level Rp1.320-an,” timpalnya.
Sementara itu, saham ADHI secara rata-rata berada di level Rp1.130 dan di Rp1.260 hingga Rp1.240. Tapi, secara weekly, setelah menebus box (batas atas) di level Rp1.140 pada tanggal 18 Oktober 2012,target penguatan berikutnya adalah Rp1.300 dan sudah tercapai pada 23 Oktober. “Posisi ADHI saat ini sedang uptrend tapi masih rawan profit taking,” ujarnya.
Pasalnya, kata dia, posisi ADHI secara stochastic sudah menjukkan area jenuh beli (overbought). Setelah tembus batas atasnya, dalam sepekan ke depan, support ADHI berada di level Rp1.180 dan resistance di Rp1.300. “Jika dalam pekan ini masih ranging dalam kisaran tersebut, saya rekomendasikan buy on support di Rp1.200 dan sell di level Rp1.300,” kata Hendra.
Tapi, karena mampu tembus resistance Rp1.300, dia merekomendasikan buy dan jangan jual dulu hingga target penguatan berikutnya adalah Rp1.400-1.500 dalam sepekan ke depan. “Jika tembus support Rp1.180, jangan beli dulu,” ucap dia mewanti-wanti.
Sedangkan PTPP dengan nilai transaksi yang agak kecil, Hendra memperkirakan saham ini akan ranging antara support Rp730 hingga resistance Rp800. “Jika masih mampu bertahan di atas Rp730, boleh mulai akumulasi,” tuturnya.
Tapi, jika tembus ke bawah level tersebut, jangan beli dulu. “Di sisi lain, jika tembus Rp800 ke atas, saham ini punya ruang penguatan ke level Rp880-960, saya rekomendasikan untuk kembali menambah pembelian di saham PTPP,” tegas dia.
Hanya saja, dalam sepekan ke depan, dia memperkirakan, saham ini bergerak mengayun antara Rp730 hingga Rp800. “Saya rekomendasikan buy on support. Jika jika level support bertahan boleh beli dan jika tidak menembus Rp800, boleh jual di level Rp800,” tandas dia.
Terakhir, saham JSMR yang sudah lama sideways sejak Juli 2012. Begitu juga dengan indikator yang diperlihatkan Bollinger band. Pergerakan saham ini sangat sempit. Pergerakan paling lebarnya hanya antara Rp5.550-6.000. “Karena itu, dalam sepekan ke depan pun, saya perkirakan, JSMR bergerak di area tersebut,” papar Hendra.
Menurutnya, jika masih mampu bertahan di atas Rp5.550, dia merekomendasikan beli di area Rp5.550-5.600 dan jual di kisaran Rp6.000. Sebab, kisaran Rp5.550-6.000 meurpakan area channel. “Karena itu, bisa trading di area channel-nya,” ungkap dia.
Tapi, lanjutnya, jika Rp6.000 yang merupakan level all time high-nya ditembus ke atas, hold saja dan pembelian bisa ditambah. “Jika Rp6.000 tidak mampu ditembus, saya sarankan sell di area tersebut, di Rp5.950-an,” imbuhnya.