MAYORITAS EKONOM PREDIKSI BI RATE TETAP

Ipotnews  - 11 Desember 2013. Setelah lima kali menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sejak Juni lalu, Bank Indonesia diperkirakan akan...




Ipotnews - 11 Desember 2013. Setelah lima kali menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sejak Juni lalu, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan  suku bunga pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dijadwalkan besok, Kamis (12/12). Dari 11 ekonom regional yang dimintai pendapatnya olehThe Wall Street Journal, 8 menyatakan suku bunga akan dipertahankan di level 7,50 persen.
Seperti diketahui, sejak Juni, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 1,75 persen, dari rekor terendah 5,75 persen menjadi 7,50 persen. Selain untuk memerangi inflasi, kenaikan bertujuan memikat investor kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia setelah menjual aset mereka akibat spekulasi pengurangan stimulus moneter (tapering) di Amerika Serikat, yang memicu pelebaran defisit transaksi berjalan Indonesia.

Defisit transaksi berjalan tercatat 3,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal ketiga tahun ini. Meski turun dibanding kuartal kedua yang sebesar 4,4 persen, namun penurunan ini tak sebesar yang diharapkan.

"Masalah besar di transaksi berjalan saat ini adalah impor minyak dan Anda tidak bisa berharap menurunkannya hanya dengan menaikkan suku bunga, " kata ekonom Bank Danamon Anton Hendranata, seperti diberitakan nasdaq.com. Ia mengingatkan, pengambil kebijakan tidak bisa terlalu berharap defisit transaksi berjalan bisa menyusut drastis dengan sebuah kebijakan suku bunga, yang penting adalah bagaimana meyakinkan pasar terhadap langkah yang diambil untuk mengatasi defisit.

Namun, BI dinilai sering mengejutkan pasar, seperti yang terjadi bulan lalu, ketika mayoritas analis memperkirakan BI akan mempertahankan level suku bunga acuan, ternyata BI tetap menaikkan sebesar 25 basis poin.

Ekonom Barclays, Prakriti Sofat, merupakan salah seorang yang yakin akan ada kenaikan sebesar 25 basis poin pada RDG besok. Bagi dia, pertemuan tersebut merupakan kesempatan bagi BI untuk membangun kredibilitas menjelang pengurangan stimulus oleh bank sentral AS.(ha)



Related

Data Saham Indonesia 351799783811200045
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item