PAKAR : TAHUN INI RUPIAH AKAN KEMBALI BANGKIT

16 Januari 2014. JAKARTA, KOMPAS.com  — Sejumlah analis yang paling jitu versi Bloomberg meramal, rupiah akan bangkit dari posisi ter...



16 Januari 2014. JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah analis yang paling jitu versi Bloomberg meramal, rupiah akan bangkit dari posisi terburuk menjadi yang nomor satu di antara mata uang Asia lainnya pada tahun ini.
Menurut Lloyds Banking Group Plc, rupiah akan menguat sebesar 6,8 persen pada 2014 ke level 11.400 per dollar AS. Sementara itu, Societe Generale SA melihat rupiah akan berada di level 10.250 pada akhir tahun mendatang. Sebagai perbandingan, nilai tengah 23 analis yang disurvei Bloomberg meramal posisi rupiah akan berada di level 12.200 per dollar AS.
Di antara 10 negara besar Asia, hanya China yang pertumbuhannya bisa mengalahkan Indonesia.
Ada beberapa faktor yang disinyalir akan memperkuat posisi rupiah. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil serta berkurangnya defisit neraca perdagangan. Dua faktor tersebut kembali menjadi daya tarik bagi dana asing untuk kembali berinvestasi di Indonesia.
"Kami memprediksi saat ini posisi rupiah di bawah nilai seharusnya (undervalue) mengingat pertumbuhan Indonesia yang dinamis," jelas Jeavon Lolay, Director of Global Research Lloyds. 
Dia menambahkan, perekonomian Indonesia akan bergerak sejalan dengan pertumbuhan positif ekonomi global, yang pada akhirnya akan membantu pemulihan tingkat ekspor pada kuartal II mendatang.
Catatan saja, mata uang Indonesia ini sudah menguat 0,7 persen pada bulan ini menjadi 12.085 per dollar AS. Ini merupakan penguatan terbaik di antara 11 mata uang Asia yang paling sering diperdagangkan. (Barratut Taqiyyah)

Related

Berita Saham Indonesia 8724909262426558976
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item