REKOMENDASI SAHAM PEMENANG 14 OKTOBER 2014

Seminggu lagi kita akan menyambut datangnya era baru Indonesia,  lewat proses yang harus dijalani kita berhadap segalanya akan m...







Seminggu lagi kita akan menyambut datangnya era baru Indonesia,  lewat proses yang harus dijalani kita berhadap segalanya akan menjadi lebih baik. Dow Jones tadi malam masih berakrobat dan terjatuh di karpet merah - 1.35%. Banyak yang memprediksi akan datangnya situasi sulit (CRASH). Ekonomi Eropa kambuh lagi ?  Biasa saja, ekonomi kawasan Eropa sudah terbiasa batuk-batuk.  Saya berpendapat bahwa prakondisi market saat ini, terutama murahnya harga komoditas menjadikan tidak ada alasan logis untuk bicara market menuju CRASH. Kalau konsolidasi/koreksi MASIF untuk menurunkan beban teknikal, itu kapan saja bisa terjadi, dan wajar sebagai dinamika/perjalanan sebuah market. Jadi, tidak perlu PANIK dan tetap FOKUS menangkap peluang dengan berjaga-jaga lebih ketat. Rekomendasi saham pemenang hari ini : BOSS/BOW (buy on strong support) 5 saham ini. Karena saat IHSG terjatuh 1% kemaren, pertahanan 5 saham tersebut cukup baik. Saham-saham tersebut adalah : saham TLKM, saham WSKT, saham LSIP, saham ANTM dan saham APLN. Note : untuk sementara profit taking lebih cepat dan batasi resiko 2-3% (cutloss)




Related

SEKTOR PENOPANG BURSA SAHAM DOW JONES

Inilah sektor penopang bursa saham Dow Jones tadi malam

LAPIS-LAPIS PERTAHANAN IHSG

IHSG secara teknikal SEDERHANA masih ada HARAPAN. IHSG saat ini DIJAGA oleh lapis-lapis pertahanan yang cukup KUAT (1-2-3).

SAHAM PILIHAN UNTUK INVESTASI JANGKA PANJANG

BerINVESTASIlah di pabrik semen milik NEGARA ini. Gunakan setiap momentum koreksi harga untuk terus NYICIL akumulasi. Kenapa masih tidak yakin dengan masa depan pabrik semen BUMN ini ...

Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

terpopulerTerbaruAcak

Terbaru

CATATAN SAHAM PEMENANG

29) KEPAK SAYAP HARAPAN        bukan ranting ketergantungan jangan berharap pada kekuatan ranting yang dipijak, tapi percayah pada kepak sayap harapan masing2. dalam kon...

CATATAN SAHAM PEMENANG

27)  LEVEL UP         selalu ada harapan kita perlu naik level melihat peluang yang seringkali terhadang pesimisme. pemimpin level satu melihat dgn kasat mata....

CATATAN SAHAM PEMENANG

26) PERLUAS CAKRAWALA        fokus pada peluang belajar bisa dari berbagai sumber untuk perluas cakrawala. itu investasi yang akan menentukan value kita. naluri pembelaj...

TELEGRAM SAHAM PEMENANG

free. sahabat pemenang bisa dapatkan rekomendasi, edukasi, dan inspirasi dengan paradigma pemenang. hanya dengan bergabung di telegram t.me/sahampemenangSAHAMPEMENANG FOKUS PADA CHANNEL TELEGRAM&...

22) SYUKUR SENANTIASA        jauhi keluh jadilah tangguh syukurlah sahabat pemenang, dengan terus mengupgrade metodologi analisis, winning rate rekomen kita terus mening...

CATATAN SAHAM PEMENANG

25) TERUSLAH MENGALIR sampai jauh sungai yang mengalir selalu jernih dan sumber mata airnya tidak pernah kering. teruslah mengalir deras sampai jauh up284 dn324. hari ini bursa kita konsolida...

CATATAN SAHAM PEMENANG

25) KEPAK SAYAP HARAPAN        soar on wings like eagles bei bursa rajawali, berani terbang sendiri. jangan pernah kehilangan harapan, fokus pada peluang. pasar tiada he...

CATATAN SAHAM PEMENANG

25) INDONESIA BERBENAH        membangun kejayaan bangsa walaupun kita bisa mengambil peluang dari kesepakatan perjanjian perdagangan dengan trump, tapi perjanjian tsb su...

Acak

Analisa saham BUMI

Best buy area : 3.300 ~ 3.325 Stop Loss      : if close < 3.275

RESULT rekomendasi saham hari ini

RESULT DAILY STOCK PICKSPERFORMA MENGUNGGULI IHSG (-0,04% VS -0,37%)

IHSG VS ADRO

IHSG : masih di trend koreksi ( 3750 - 3790 ) Secara teknikal IHSG masih akan mengalami koreksi , jika saya menganalisa IHSG dari trend line maka terlihat bahwa support kuat IHSG di 3780 , namun ji...

HIGH CHOLESTEROL ADES-ULTJ !

ADES-ULTJ ! WAJIB PASANG SAFETY BELT YA :-!!!

Analisa saham SGRO

Best buy area: 3.225 Stop Loss      : if closing < 3.150

panenrayabersama

Ekonomi - VoA

Liputan Ekonomi VOA

item