LO KHENG HONG, TERBARU DARI INVESTOR SUMIT 2015
LO KHENG HONG yang disebut-sebut sebagai “Warren Buffett”-nya Indonesia berbagi kisah sebelum dirinya “memegang” saham perusahaan-perus...
https://sahampemenang.blogspot.com/2016/01/lo-kheng-hong-terbaru-dari-investor.html
LO KHENG HONG yang disebut-sebut sebagai “Warren Buffett”-nya Indonesia berbagi kisah sebelum dirinya “memegang” saham perusahaan-perusahaan besar seperti saat ini. Lo Kheng Hong disinyalir mempunyai uang “tertidur” di pasar modal sekira Rp 2,5 triliun selama 26 tahun menjadi investor saham.
Lo Kheng Hong menceritakan awal mula dirinya mengubah hidup dari yang tidak mempunyai apa-apa dan kini menjadi Warren Buffett-nya Indonesia.
"Orang tua saya dulu itu tinggal di daerah terpencil, 30 km dari Pontianak. Pekerjaannya hanya memecah buah kelapa dari subuh hingga sore . Orangtua saya bosan, kerjaannya seperti itu terus, lalu merantaulah ke Jakarta tanpa bawa apapun," ucap Lo Kheng Hong mengawali cerita saat Success Story dalam acara investor summit di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (10/11).
Dirinya menambahkan, orangtuanya pun kerja di toko dan beberapa tahun kemudian, lahirlah saya di Jakarta. "Jadi saya lahir di Jakarta, saya orang Betawi. Tapi saya tidak jadi gubernur, saya jadi investor saham di Indonesia," jelasnya.
Pada kala itu, Lo Kheng Hong menempati rumah yang cukup kecil yang terbuat hanya dari papan. Jika rumah di bagian depan sudah banjir, rumah dirinya sudah tenggelam. Tidak hanya itu, rumahnya pun tidak memiliki plafon dan langsung genting.
"Waktu itu saja, teman adik saya mau main ke rumah, tapi diajak putar-putar. Saya tanya kenapa, adik saya jawab ‘karena malu rumahnya kecil sekali’," kenang dia.
Lo Kheng Hong melanjutkan ceritanya, ketika sudah lulus SMA, langsung bekerja di perbankan sebagai pegawai tata usaha dan tidak bisa kuliah karena tidak ada uang. Setelah bekerja cukup lama, dirinya pun melanjutkan ke bangku kuliah.
Singkat cerita, dirinya pun sempat berpikir kenapa dilahirkan menjadi orang miskin. Namun, dengan usaha yang keras, Lo Kheng Hong terus bekerja hingga 11 tahun di perbankan dan beberapa kali pindah tempat, lalu mendapatkan uang yang cukup banyak. "Setiap dapat uang, gaji, saya beli saham. Sudah 26 tahun saya beli saham di BEI," jelasnya.
Sumber : Kaltim Post