BANK SYARIAH BANGKIT

 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan kondisi perbankan syariah masih menunjukkan perkembangan yang positif pada awal-awal tahun in...



 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan kondisi perbankan syariah masih menunjukkan perkembangan yang positif pada awal-awal tahun ini.

"Aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga perbankan syariah, masing-masing mengalami peningkatan siginfikan dibandingkan tahun sebelumnya," kata Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) I OJK Edi Setiadi saat jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Per Februari 2017, aset perbankan syariah mencapai Rp355,88 triliun, tumbuh 19,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pembiayaan mencapai RP252,69 triliun atau tumbuh16,22 persen, dan dana pihak ketiga mencapai Rp287,08 triliun atau tumbuh 21,28 persen.

Dari sisi intermediasi, lanjut Edi, perbankan syariah berjalan dengan baik yang tercermin dari rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga atau finance to deposit ratio (FDR) yang terjaga pada kisaran 80-90 persen.

"Per Februari 2017, FDR perbankan syariah mencapai 87,45 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu 91,27 persen," ujar Edi.

Jumlah rekening di bank syariah juga meningkat cukup signifikan, dari 18,92 juta rekening pada Februari 2016 menjadi 22,74 juta rekening pada Februari 2017. Jumlah rekening meningkat meski jumlah kantor menurun karena konsolidasi beberapa BUS (Bank Umum Syariah) dan UUS (Unit Usaha Syariah) yang digantikan dengan LSB (Layanan Syariah Bank).

Dari sisi permodalan, bank syariah memiliki permodalan yang tergolong baik, tercermin dari meningkatnya rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BUS menjadi 17,04 persen atau naik 1,6 persen secara tahunan.(end)

IQPlus 25/4



Related

Terkini 4451455392559672296
Powered by Investing.com

TELEGRAM SAHAMPEMENANG

SAHAMPEMENANG PREMIUM

CNN Indonesia | Berita Ekonomi

Suara.com - Berita Terbaru Bisnis

Finansial - ANTARA News

okezone bisnis

Ekonomi - VoA

BUMN Untuk Indonesia - ANTARA News

Tempo Bisnis

Liputan Ekonomi VOA

Bursa - ANTARA News

Bisnis - ANTARA News

Ekonomi - ANTARA News

Berita Terkini - ANTARA News


item