BI RATE JULI 2012
Inflasi Masih Pada Jalurnya, BI Rate Diprediksi Tetap 5,75% TEMPO.CO , Jakarta : Tim ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) meram...
https://sahampemenang.blogspot.com/2012/07/bi-rate-juli-2012.html
Inflasi Masih Pada Jalurnya, BI Rate Diprediksi Tetap 5,75%
Adapun harga beras hanya naik 0,01 persen, lebih rendah ketimbang tahun lalu yang mencapai 0,07 persen. Kondisi ini ditopang oleh produksi Januari-April yang tumbuh 4,31 persen akibat peningkatan area tanam dan produktivitas.
Menjelang Ramadan, Anton memperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan barang yang mendorong inflasi pada Juli, terutama makanan dan pakaian. "Ini akan diikuti dengan peningkatan pasokan uang, yang akan mendorong peningkatan inflasi inti," katanya.
TEMPO.CO , Jakarta: Tim ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) meramalkan Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada angka 5,75 persen sepanjang sisa tahun 2012.
Pasalnya, menurut Ekonom Bank Danamon Anton Hendranata dan Dian Ayu Yustina, tekanan inflasi pada Juni yang terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan menjelang Ramadan, masih sesuai dengan target inflasi tahunan Bank Indonesia di kisaran 3,5-5,5 persen.
Laju inflasi Juni, yang mencapai 0,62 persen (4,53 persen year on year), memang lebih tinggi dari konsensus para ekonom. Bahan pangan menyumbang inflasi 0,39 persen. Pendorong utamanya adalah peningkatan harga cabai merah, bawang, ayam broiler, dan ...>>>
ikan.Pasalnya, menurut Ekonom Bank Danamon Anton Hendranata dan Dian Ayu Yustina, tekanan inflasi pada Juni yang terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan menjelang Ramadan, masih sesuai dengan target inflasi tahunan Bank Indonesia di kisaran 3,5-5,5 persen.
Laju inflasi Juni, yang mencapai 0,62 persen (4,53 persen year on year), memang lebih tinggi dari konsensus para ekonom. Bahan pangan menyumbang inflasi 0,39 persen. Pendorong utamanya adalah peningkatan harga cabai merah, bawang, ayam broiler, dan ...>>>
Adapun harga beras hanya naik 0,01 persen, lebih rendah ketimbang tahun lalu yang mencapai 0,07 persen. Kondisi ini ditopang oleh produksi Januari-April yang tumbuh 4,31 persen akibat peningkatan area tanam dan produktivitas.
Menjelang Ramadan, Anton memperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan barang yang mendorong inflasi pada Juli, terutama makanan dan pakaian. "Ini akan diikuti dengan peningkatan pasokan uang, yang akan mendorong peningkatan inflasi inti," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) awal pekan ini merilis angka inflasi Juni. Lembaga statistik ini mengingatkan pemerintah untuk menjaga laju inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran. Kepala BPS Suryamin mengatakan inflasi Juni 2012 sebagian besar disumbang oleh bahan makanan pokok.
“BPS memperkirakan akan terjadi dua kali kenaikan harga bahan makanan dan barang-barang jadi. Kenaikan harga akan terjadi pada Juli dan Agustus karena bertepatan dengan libur sekolah dan Lebaran,” kata Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin, 2 Juli 2012.
BPS merilis kenaikan harga pada kelompok bahan makanan rata-rata sebesar 1,57 persen. Inflasi Juni tercatat 0,62 persen dan laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2012 sebesar 1,79 persen dan laju inflasi year on year 4,53 persen.
Pemicu lonjakan inflasi pada Juni 2012 adalah inflasi bahan makanan sebesar 0,39 persen. Andil selanjutnya adalah makanan dan minuman jadi sebesar 0,09 persen, perumahan, air, gas sebesar 0,08 persen, sandang 0,03 persen, kesehatan 0,01 persen, dan pendidikan, serta transpor 0,01 persen.
Suryamin mengatakan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2012 antara lain cabai merah, bawang putih, daging ayam ras, ikan segar, gula pasir, telur ayam, beras, daging sapi, dan bawang merah. “Dari 66 kota IHK (indeks harga konsumen) yang dipantau BPS, seluruhnya mengalami inflasi,” ujarnya.
EFRI RITONGA | M. AZHAR (PDAT)
“BPS memperkirakan akan terjadi dua kali kenaikan harga bahan makanan dan barang-barang jadi. Kenaikan harga akan terjadi pada Juli dan Agustus karena bertepatan dengan libur sekolah dan Lebaran,” kata Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin, 2 Juli 2012.
BPS merilis kenaikan harga pada kelompok bahan makanan rata-rata sebesar 1,57 persen. Inflasi Juni tercatat 0,62 persen dan laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2012 sebesar 1,79 persen dan laju inflasi year on year 4,53 persen.
Pemicu lonjakan inflasi pada Juni 2012 adalah inflasi bahan makanan sebesar 0,39 persen. Andil selanjutnya adalah makanan dan minuman jadi sebesar 0,09 persen, perumahan, air, gas sebesar 0,08 persen, sandang 0,03 persen, kesehatan 0,01 persen, dan pendidikan, serta transpor 0,01 persen.
Suryamin mengatakan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2012 antara lain cabai merah, bawang putih, daging ayam ras, ikan segar, gula pasir, telur ayam, beras, daging sapi, dan bawang merah. “Dari 66 kota IHK (indeks harga konsumen) yang dipantau BPS, seluruhnya mengalami inflasi,” ujarnya.
EFRI RITONGA | M. AZHAR (PDAT)